Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyakini perekonomian pada triwulan II-2021 mulai tumbuh di zona positif pada kisaran 6,9 persen - 7,8 persen melalui sejumlah pelaksanaan kebijakan maupun stimulus.
"Proyeksi di triwulan II-2021 ekonomi dapat tumbuh cukup tinggi di kisaran 6,9 persen sampai 7,8 persen," kata Airlangga dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menko Airlangga Hartarto sebut Indonesia produsen biodiesel terbesar di dunia
Ia mengatakan proyeksi itu lebih baik dari perekonomian triwulan I-2021 yang diperkirakan masih tumbuh negatif atau kontraksi pada kisaran 0,5 persen - 0,3 persen, meski sejumlah indikator ekonomi menunjukkan adanya pemulihan.
Untuk itu, sebagai upaya menghadapi potensi penguatan dan risiko pelemahan pada pertumbuhan, tambah dia, pemerintah akan mendorong ekonomi sektoral dan spasial melalui penguatan Local Value Chain (LVC).
"Penguatan LVC yang berorientasi pada beberapa komoditi strategis, yakni kelapa sawit, karet, industri kimia, industri aluminium, industri elektronik, dan industri alas kaki," katanya.
Selain itu, ia memastikan pemerintah akan mempercepat program vaksinasi bagi masyarakat untuk mencapai herd-immunity, termasuk mendorong pengadaan vaksin gotong-royong.
Prioritas vaksinasi telah dilakukan berdasarkan risiko wilayah atau zonasi risiko, dengan prioritas vaksinasi kepada penerima di wilayah dengan Zona Merah (sesuai data Kemenkes).
Saat ini, secara historis distribusi vaksin program untuk area Jawa-Bali mampu mencapai 70 persen dengan area luar Jawa-Bali 30 persen.
Prioritas vaksin diberikan untuk sektor usaha maupun jenis perusahaan tertentu, antara lain yang mempunyai risiko penularan tinggi dan sektor utama penunjang pertumbuhan ekonomi.
Pemberian vaksin juga didahulukan untuk sektor jasa lainnya yang sangat dibutuhkan masyarakat, dan sektor yang cara kerjanya padat karya serta kontak dengan banyak orang.
Hingga akhir April 2021, Indonesia tercatat sudah melakukan 20 juta suntikan kepada masyarakat, atau mampu menembus 10 juta suntikan dalam dua bulan (atau sejak 26 Maret 2021).
"Sekarang saja, dengan segala keterbatasan, tetap bisa menembus 10 juta suntikan atau sekitar 12,5 juta rakyat Indonesia sudah diberikan vaksin pertama. Diharapkan ke depan akan bisa lebih cepat lagi," ujar Airlangga.
Untuk vaksin gotong royong, saat ini juga telah diterbitkan Emergency Use Authorization (UEA) masing-masing oleh UEA maupun BPOM. Sedangkan untuk aspek kehalalan masih menunggu pembahasan MUI.
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto paparkan peran RI dalam pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebut UU Cipta Kerja kurangi dampak COVID-19
Pewarta: Satyagraha
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB