Pekanbaru hentikan belajar tatap muka di 28 kelurahan zona merah

id Pekanbaru hentikan,sekolah pekanbaru,pekanbaru

Pekanbaru hentikan belajar tatap muka di 28 kelurahan zona merah

Guru dan murid kelas 6 mengenakan masker ketika kembali belajar tatap muka di SDN 159, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (11/2/2021). (ANTARA/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbarumenghentikan proses belajar tatap muka terbatas bagi siswa SD dan SMP di 28 kelurahan yang masuk zona merah penularan COVID-19.

"Imbauan ini berlaku bagi sekolah negeri dan swasta di Kota Pekanbaru," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT di Pekanbaru, Selasa.

Firdaus MT mengatakan, kebijakan menghentikan belajar tatap muka tersebut mengingat seluruh sekolah berpedoman pada zona sebaran COVID-19 di wilayah Pekanbaru.

"Jadi sesuai kesepakatan Satgas COVID-19sekolah yang belajar tatap muka hanya sekolah di zona aman, yakni di zona kuning dan zona hijau," kata Wako.

Ia menyebut, pemerintah pusat juga sudah mengeluarkan kebijakan yang sama, dimana sekolah yang masuk zona merah dan zona oranye tidak bisa menggelar belajar tatap muka secara terbatas.

"Sekolah harus mengikuti kebijakan pemerintah pusat, hanya zona kuning dan hijau yang belajar di sekolah. Sehingga setiap sekolah harus mempertimbangkan kondisi di kelurahannya masing-masing. Setiap pekan tim Satgas menerbitkan hasil pemetaan sebaran kasus COVID-19 di 83 kelurahan," katanya.

Dia merinci saat ini di Pekanbaru terdapat 28 kelurahan yang masuk dalam zona merah, 17 kelurahan masuk dalam zona oranye.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas mengingatkan, bahwa SD dan SMP yang masuk kelurahan zona merah tidak bisa lagi menggelar belajar tatap muka secara terbatas.

Mereka bisa menghentikan belajar tatap muka terbatas di sekolah untuk sementara. Para peserta didik pun kembali belajar daring di rumah.

"Bagi kepala sekolah yang wilayahnya di zona merah agar mematuhi aturan ini," tukasnya.

Baca juga: Pekanbaru tetap buka sekolah tatap muka selama Ramadhan

Baca juga: Pekanbaru tambah lagi jumlah sekolah yang belajar tatap muka ini alasannya