Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum berencana menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, setelah menemukan dua siswa pada dua SMP negeri terkonfirmasi positif COVID-19.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan sudah bertindak mengantisipasi meluasnya penularan COVID-19 bagi siswa lainnya.
"Tentu kepada sekolah yang terpapar kita berikan perhatian khusus, tetapi temuan itu belum menjadi ukuran untuk menutup Pembelajaran Tatap Muka 100 persen," kata Firdaus di Pekanbaru, Kamis.
Dikatakannya, temuan kasus konfirmasi baru beberapa orang sehingga belum sepantasnya mengorbankan pendidikan para siswa lainnya, yang notabene sudah hampir dua tahun menjalani pembelajaran daring.
"Tidak mungkin dengan satu kasus kita menutup semua sekolah," kata dia.
Apalagi kini Diskes dan Satgas COVID-19 sudah bertindak kepada dua sekolah yakni SMP Negeri 1 Pekanbaru dan SMP Negeri 18.
"Aktivitas pembelajaran tatap muka di kedua sekolah itu juga sudah dihentikan selama tiga hari," katanya.
Selanjutnya, sekolah yang terpapar sudah ditindaklanjuti sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Seperti menghentikan sementara kegiatan PTM dan sterilisasi ruangan.
Namun demikian, lanjut Firdaus, hal ini harus jadi evaluasi ke depan bagi semua sekolah agar lebih meningkatkan protokol kesehatan (Prokes) dalam proses tatap muka.
"Ingat tetaplah disiplin pada 5 M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi, sembari pemerintah menggesa vaksinasi," tukasnya.