Emiten properti Summarecon nilai 2021 tahun krusial untuk industri properti

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

Emiten properti  Summarecon nilai 2021 tahun krusial untuk industri properti

Summarecon Serpong Tangerang kembali merilis 120 unit hunian baru berupa condovilla atau lowrise apartemen bergaya Eropa. (ANTARA/Istimewa.)

Jakarta (ANTARA) - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menilai 2021 adalah tahun yang krusial untuk pelaku industri properti karena mulai ada peningkatan kebutuhan ruang usaha, serta geliat bisnis, investasi dan dunia wirausaha yang kembali bergairah setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Executive Director Summarecon Serpong Magdalena Juliati mengatakan, permintaan ruang usaha untuk pebisnis atau pelaku usaha kini terus meningkat.

Baca juga: Bisnis mulai menggeliat, Summarecon mulai bangun properti komersial

"Tahun 2021 ini menjadi tahun penting untuk dunia properti karena kita melalui momen transisi dengan penuh semangat untuk kembali normal. Berjalannya kehidupan dengan tatanan baru tentunya juga membawa efek positif untuk perekonomian masyarakat," ujar Magdalena melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.

Merespon hal tersebut, PT Summarecon Agung Tbk melalui unit usahanya Summarecon Serpong kembali meluncurkan produk komersial, Ruko Aristoteles, guna menjawab permintaan konsumen yang masih tinggi akan hadirnya ruang usaha.

Sebelumnya, pada penjualan perdana pada 2021, yaitu Ruko Melody, terjadi over subscribe atau tingginya permintaan yang jumlahnya melebihi jumlah unit yang dipasarkan.

Summarecon Serpong berhasil menjual habis 46 unit Ruko Melody dalam tiga jam penjualan daring. Ruko Aristoteles sebanyak 82 unit akan dipasarkan mulai 24 April 2021 dengan harga mulai dari Rp3 miliar rupiah.

"Harapannya keindahan klasik dalam balutan arsitektur kekinian dapat menjadi daya tarik dari usaha yang akan dibuka di area ini sehingga lebih terkenal dan menarik target market yang disasar," kata Magdalena.

Ia menambahkan, program khusus diberikan dalam penjualan perdana, yaitu bentuk dukungan dan kepedulian terhadap para calon pelaku dan dunia wirausaha berupa insentif buka usaha senilai Rp50 juta rupiah dan gratis iuran pemeliharaan lingkungan atau IPL hingga dua tahun.

Baca juga: Pengembang perumahan optimistis pasar properti akan tumbuh pada 2021

Baca juga: Pengamat properti: Tugas badan percepatan perumahan perlu diperjelas dalam PP


Pewarta: Citro Atmoko