Perajin Bordiran Pariaman Kesulitan Tenaga Terampil

id perajin bordiran, pariaman kesulitan, tenaga terampil

Pekanbaru, (antarariau) - Sejumlah usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di bidang kerajinan bahan baju bordiran dan mukena di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat masih kesulitan mendapatkan tenaga terampil pascagempa berkekuatan 7,9 SR menguncang daerah itu pada 2009.

"Gempa 2009 mengakibatkan banyak rumah penduduk runtuh berikut menewaskan penghuninya termasuk ibu-ibu yang terampil dan ahli menjahit mukena atau bahan bordiran," kata Alimah pemilik UKM "Alimah Bordir" di arena Pekanbaru Expo, Sabtu.

Menurut dia, selain meninggal akibat gempa banyak tenaga terampil yang pindah seperti ke Jakarta, Pekanbaru, Jambi dan Palembang atau beralih pekerjaan karena sebagian rumah di kampung mereka tidak dapat dihuni lagi.

Sedangkan untuk memenuhi pesanan, katanya lagi, dirinya terpaksa mencari tenaga terampil itu ke kecamatan lainnya di Kabupaten Padang Pariaman.

Solusi lainnya dalam menyiapkan tenaga terampil adalah meminta tenag-tenaga yang masih tersisa untuk menurunkan keahlian mereka kepada anak-anak gadis yang menetap di kampungnya.

Sedangkan untuk memudahkan usaha tersebut, pemilik UKM "Alimah Bordir" itu juga menyediakan mesin jahit satu unit per orang.

Jika karya mereka halus, rapi dan indah, maka harga jual mukena dan bahan bordiran akan mahal.

"Harga jual satu bahan bordiran dan mukena bisa mencapai Rp200 ribu hingga Rp2,5 juta untuk motif kerancang," kata Alimah yang mengaku mampu memproduksi mukena dan bahan bordiran tiga buah per minggu.

Motif bordirannya burapa anggur, bunga melati dan kerancang.