Pekanbaru (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat kinerja positif hingga Triwulan III 2025 dengan laba bersih Rp41,2 triliun. Pertumbuhan aset tercatat 8,2% menjadi Rp2.123,4 triliun, kredit tumbuh 6,3% menjadi Rp1.438,1 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 8,2% menjadi Rp1.474,8 triliun.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyebutkan pencapaian ini didukung kondisi makro ekonomi stabil, inflasi rendah, likuiditas memadai, serta kebijakan moneter positif.
BRI terus memperkuat perannya dalam mendorong ekonomi rakyat melalui penyaluran KUR Rp130,2 triliun untuk 2,8 juta debitur, dukungan Program Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, dan program 3 Juta Rumah melalui FLPP senilai Rp15,07 triliun.
Transformasi bisnis melalui program BRIVolution Reignite dan penguatan ekosistem digital, seperti BRImo, Qlola, QRIS, dan layanan merchant, turut mendorong pertumbuhan dana murah (CASA) menjadi 67,6% dan efisiensi biaya dana.
Volume transaksi digital meningkat pesat, mencerminkan migrasi nasabah ke kanal digital.
BRI juga memperkokoh bisnis mikro dan sinergi Holding Ultra Mikro (UMi) dengan 34,5 juta debitur aktif, 185 juta rekening simpanan mikro, dan lebih dari 1,2 juta Agen BRILink yang menjangkau 66 ribu desa.
Program pemberdayaan UMKM melalui Desa BRILian, KlasterkuHidupku, LinkUMKM, dan Rumah BUMN semakin memperkuat inklusi keuangan.
Direktur Finance & Strategy Viviana Dyah Ayu menyatakan BRI memiliki permodalan kuat dengan CAR 25,4% dan LDR 86,5%, sementara NPL tetap terkendali di 3,08% dengan NPL Coverage 183,1%.
Hery menegaskan, “BRI optimistis mempertahankan kinerja positif dan berkelanjutan, sambil memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.”
