Jakarta (ANTARA) - Kabar terbaru, PT Bank Negara Indonesia (Persero) siap untuk menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS dalam bentuk Tier 2 Subordinated Notes senilai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun untuk penguatan modal.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, menyatakan obligasi tersebut mempunyai bunga sebesar 3,75 persen per tahun dengan tenor selama 5 tahun.
Ia memastikan penerbitan surat utang itu akan memperkuat struktur permodalan perseroan dengan pendanaan yang relatif stabil atau tidak fluktuatif.
"Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk keperluan pembiayaan dan pendanaan umum perseroan, sehingga akan semakin memperkuat kondisi keuangan perseroan yang saat ini solid," katanya.
Menurut dia, penerbitan ini juga menambah opsi investasi bagi para pemilik modal di pasar internasional yang ingin menanamkan dananya di instrumen-instrumen keuangan perusahaan asal Indonesia.
Novita menambahkan, meski saat ini kondisi ekonomi sedang mengalami ketidakpastian akibat pandemi, rencana penerbitan Tier 2 Subordinated Notes telah mendapat respon positif dari investor global.
Hal ini ditandai dengan permintaan yang masuk mencapai 2,2 miliar dolar AS atau kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,4 kali dari nilai yang diterbitkan.
"Tingginya permintaan ini menjadi indikasi baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan, jika melihat kinerja dan strategi perseroan di tengah pandemi saat ini, serta kepercayaan investor global terhadap proses pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Untuk surat utang itu, lembaga pemeringkat rating internasional Moody’s telah memberikan rating Ba2 dan Fitch memberikan rating BB. Proses penerbitan direncanakan selesai pada 30 Maret 2021.
Sementara itu, BNI juga menunjuk Citigroup dan HSBC sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Bookrunners untuk penerbitan surat utang tersebut.
Baca juga: BNI gelar akad KPR secara massal bersama Perumnas
Obligasi Tier 2 Subordinated Notes akan menjadi penerbitan pertama yang dilakukan perseroan berdasarkan program Euro Medium Term Note (Program EMTN) yang dibentuk pada 6 Mei 2020 sebagaimana telah diperbaharui pada 22 Maret 2021.
Berdasarkan Program EMTN tersebut, BNI dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya 2 miliar dolar AS.
Struktur dari Tier 2 Subordinated Notes ini disusun mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.03/2016 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/SEOJK.03/2016 tentang Fitur Konversi Menjadi Saham Biasa atau Write Down terhadap Instrumen Modal Inti Tambahan dan Modal Pelengkap.
Baca juga: BNI-Pertamina kolaborasi berdayakan masyarakat melalui Pertashop
Baca juga: Kartu kredit kolaborasi JCB dan BNI raih penghargaan
Berita Lainnya
Dua tersangka korupsi kredit fiktif BNI Bengkalis dilimpahkan ke jaksa
18 December 2024 18:45 WIB
Menang prapid dugaan korupsi Bank BUMN senilai Rp46 miliar, Polda Riau kejar TPPU tersangka
16 November 2024 11:50 WIB
Polisi telusuri aset tersangka dugaan korupsi Bank BUMN di Bengkalis
18 October 2024 17:28 WIB
Berikut tujuh tersangka baru korupsi Bank BUMN di Bengkalis, salahsatunya mantan Kades
16 October 2024 14:27 WIB
Wuling Motors ramaikan ajang BNI EXPO 2024 dengan deretan kendaraan EV
03 August 2024 11:42 WIB
BNI lanjutkan dukungan kepada altet bulu tangkis di ajang Thomas-Uber Cup
20 April 2024 14:54 WIB
Presiden Jokowi meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Bank BNI di Ibu Kota Nusantara
29 February 2024 16:30 WIB
Diduga korupsi Rp46 milliar, dua mantan pegawai BNI di Bengkalis diringkus
29 February 2024 13:20 WIB