Seoul (ANTARA) - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menerima vaksin virus corona AstraZeneca pada Selasa menjelang perjalanan ke luar negeri, ketika negara itu mulai menyuntik lebih banyak warga lanjut usia dan petugas kesehatan dalam mempercepat program vaksinasi.
Moon, 68 tahun, mendapat suntikan di puskesmas dekat kantornya di Seoul untuk mempersiapkan kunjungan ke Inggris dalam rangka menghadiri KTT G7 pada Juni.
Baca juga: AstraZeneca menyatakan vaksin COVID-19 buatannya tidak mengandung produk hewani
Istri Moon dan sembilan ajudan yang akan menemaninya dalam perjalanan, termasuk Penasihat Keamanan Nasional Suh Hoon, juga divaksin, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mengundang Korea Selatan, India, dan Australia untuk menghadiri KTT tersebut sebagai tamu.
Pemerintah Korea Selatan pada Selasa mulai menginokulasi hampir 300.000 orang yang berada dalam perawatan di rumah sakit dan para penghuni yang berusia di atas 65 tahun di panti-panti wreda beserta para pekerja medis yang bertugas di sana dalam meningkatkan upaya vaksinasi.
Sekitar 680.000 petugas perawatan kesehatan berisiko tinggi dan orang yang sakit kritis telah divaksin sejak gerakan itu dimulai pada akhir Februari, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA).
Pihak berwenang menargetkan sudah mengimunisasi hampir seperempat dari 52 juta populasi negara itu pada Juni dan mencapai kekebalan kawanan pada November --di tengah gelombang ketiga wabah COVID-19.
KDCA mengizinkan orang yang menjalankan misi-misi publik utama, seperti tugas diplomatik atau militer, untuk divaksin mulai bulan ini.
Pasien dan karyawan fasilitas perawatan juga akan mendapatkan suntikan AstraZeneca, kata KDCA. Sebesar 77 persen dari 375.000 orang yang memenuhi syarat telah menyatakan bersedia divaksin.
Pihak berwenang menegaskan kembali pada Senin (22/3) bahwa mereka tidak menemukan bukti risiko kesehatan meskipun ada laporan pembekuan darah di antara mereka yang menerima vaksin AstraZeneca di Eropa.
Korea Selatan mengesahkan produk tersebut untuk orang berusia 65 tahun ke atas bulan ini setelah menunda penggunaannya untuk kelompok usia tersebut, dengan alasan kurangnya data klinis.
"Saya bersedia mendapat suntikan vaksin AstraZeneca terlebih dahulu jika itu membantu meyakinkan orang-orang sehingga mereka merasa aman untuk berpartisipasi dalam gerakan ini," Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pada pertemuan, Selasa.
KDCA melaporkan 346 kasus baru pada Senin, sehingga total kasus menjadi 99.421, dengan 1.704 kematian.
Baca juga: Tinjau belajar tatap muka di Pekanbaru, Gubri: Guru wajib divaksin
Baca juga: Realisasi vaksinasi Sinovac kelompok pelayanan publik Pekanbaru baru 98,57 persen
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto