Bengkalis (ANTARA) -
Camat Mandau Riki Rihardi mengungkapkan bahwa sejarah harus diperkenalkan kepada generasi penerus terutama generasi muda agar mereka paham dan tidak lupa pada sejarah di negerinya sendiri.
"Sejarah harus kita kenalkan pada masyarakat terutama generasi muda. Mereka harus mengetahui dan paham bahwa di Kecamatan Mandauada sejarah sumur gajah,” ujar Riki dalam acara Bengkalis Membaca dengan mengangkat Sejarah Legenda Kelurahan Gajah Sakti yang ditaja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis, Selasa (16/03).
Dikatakan Riki, Pemerintah Kecamatan Mandau memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Disperpusarsip Kabupaten Bengkalis dan Maharani warga Gajah Sakti yang akan membukukan sejarah Prasasti Sumur Gajah ini.
"Kita berharap dengan dibukukannya Prasasti Sumur Gajah ini sejarah yang dimiliki Kecamatan Mandau tidak pernah hilang dan diketahui oleh generasi penerus kita,” lanjut Camat Riki.
Kedepannya, Riki berharap, prasasti Sumur Gajah ini bisa menjadi area wisata bagi masyarakat Duri maupun masyarakat luar sehingga nantinya bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daereh (PAD) di Kecamatan Mandau.
"Semakin dipromosikan semakin dikenal luas masyarakat. Hingga bisa menambah nilai historis dan PAD bagi daerah," ujar Riki.
Prasasti Sumur Gajah merupakan prasasti yang mengingatkan masyarakat akan kejadian tahun 1972 lalu. Ketika itu ada seekor gajah yang mengamuk dan menginjak mati warga yang bernama Sakti hingga meninggal di lokasi itu. Injakan amukan gajah itu meninggalkan semacam lobang yang kemudian diberi nama Sumur Gajah. Hingga kini air dari sumur ini tak pernah kering walaupun sedang kemarau.
Baca juga: Ini penyebab gajah di Aceh Jaya mati, miris
Baca juga: Sedih, Bayi gajah yang terjebak lumpur akhirnya mati
Baca juga: Wah, gajah liar ditemukan mati di Aceh Jaya