Jakarta (ANTARA) - Simulasi superkomputer Jepang menunjukkan bahwa memakai dua lapis masker memberikan manfaat yang terbatas dalam menghalangi penyebaran virus dibandingkan dengan satu masker yang dipasang dengan benar.
Temuan itu sebagian berbanding terbalik dengan rekomendasi baru-baru ini yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bahwa pemakaian dua masker lebih baik dalam mengurangi paparan virus corona terhadap seseorang.
Baca juga: Pekanbaru akan blokir NIK warga yang abai gunakan masker
Para periset menggunakan superkomputer Fugaku untuk meniru aliran partikel virus dari orang-orang yang memakai berbagai jenis dan kombinasi masker, menurut sebuah penelitian yang dirilis pada Kamis (4/3) oleh raksasa penelitian Riken dan Universitas Kobe. Menggunakan satu masker bedah, yang terbuat dari bahan yang bukan tenun, memiliki efektivitas 85 persen dalam memblokir partikel saat dikenakan di sekitar hidung dan wajah. Menambahkan masker poliuretan di atasnya meningkatkan keefektifan hanya menjadi 89 persen.
Mengenakan dua masker berbahan bukan tenun tidak berguna karena hambatan udara menumpuk dan menyebabkan kebocoran di sekitar tepinya.
"Menggunakan dua masker cukup tidak masuk akal," tulis para peneliti, yang dipimpin oleh Makoto Tsubokura.
Secara umum, masker N95 level profesional adalah yang terbaik dalam melindungi terhadap infeksi, diikuti oleh masker bukan tenunan, masker kain, dan terakhir jenis poliuretan, studi tersebut menunjukkan.
Tim peneliti Riken sebelumnya menggunakan superkomputer Fugaku untuk memodelkan bagaimana kelembapan dapat memengaruhi penularan virus dan risiko infeksi di kereta, ruang kerja, dan lingkungan lainnya.
Seiring pandemi COVID-19, konsensus ilmiah telah berkembang bahwa virus menyebar melalui udara dan penggunaan masker efektif dalam mengendalikan penularan.
Baca juga: Satgas COVID-19 minta warga untuk lakukan disinfeksi limbah masker sebelum dibuang
Baca juga: Mahasiswa Unisi bagi-bagi masker kepada pengguna jalan
Sumber: Reuters
Penerjemah: Aria Cindyara
Berita Lainnya
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo Subianto
16 November 2024 13:05 WIB
Dokter: Air minum dalam kemasan galon tidak menyebabkan kemandulan pria
16 November 2024 13:00 WIB
UNIFIL sebut markasnya dihantam sebuah peluru artileri di Lebanon selatan
16 November 2024 12:45 WIB
Rusia berharap dapat lanjutkan dialog dengan AS usai kemenangan Donald Trump
16 November 2024 12:06 WIB
Presiden Prabowo Subianto bertemu PM Luxon bahas perdagangan hingga inovasi
16 November 2024 11:53 WIB