Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) menjanjikan keberadaan pengelolaan Blok Rokanakan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan ekonomi lokal di Provinsi Riau.
"Pertamina berkomitmen memaksimalkan potensi Blok Migas Rokan bukan saja untuk menyuplai kebutuhan energi nasional, tapi juga mendongkrak pembangunan ekonomi Riau," kata Pejabat Sementara Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara Haryanto Syafri dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.
Pertamina memiliki empat komitmen dalam pengelolaan Blok Rokan. Pertama, memberikan kontribusi dari hasil Blok Rokan terhadap pendapatan bagi hasil daerah.
Kedua, badan usaha milik daerah (BUMD) berhak atas 10 persen participatinginterest (PI) Blok Rokan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM 1923 K/10/MEM/2018.
Ketiga, kegiatan operasional Blok Rokan akan melibatkan partisipasi perusahaan lokal baik dalam bentuk barang, jasa, maupun tenaga kerja. Dengan demikian, hal ini akan menggerakkan keekonomian masyarakat Riau.
Terakhir, perusahaan akan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam kegiatan tanggung jawab sosial agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.
Kontrak bagi hasil Blok Rokan ditandatangani antara SKK Migas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan disetujui Menteri ESDM pada 9 Mei 2019.
Jangka waktu kontrak bagi hasil menggunakan skema gross split berlangsung selama 20 tahun terhitung sejak 2021 hingga 2041.
Baca juga: Tak ada perubahan besar saat alih kelola Blok Rokan
Chevron Pacific Indonesia (CPI), Pertamina Hulu Rokan (PHR), dan SKK Migas telah berkoordinasi untuk pengambilalihkelola Blok Rokan pada 9 Agustus 2021 mendatang.
Program PHR berupa transisi sembilan bidang utama untuk tujuan menjamin keberlangsungan seluruh kegiatan operasi dan kegiatan rutin Blok Rokan.
Selain itu, pada masa transisi Blok Rokan, telah direncanakan dan disusun program pemboran sumur dalam pada 2021, baik oleh CPI maupun PHR. Ini sebagai salah satu upaya menahan turunnya produksi minyak Blok Rokan.
Blok Rokan memiliki peran strategis dalam industri migas dalam negeri dengan menyumbangkan produksi 24 persen terhadap produksi nasional.
Potensi cadangan minyak di wilayah kerja Blok Rokan diperkirakan ada sekitar dua miliar barel yang menjadi andalan pemerintah untuk mendukung target produksi 1 juta barel pada tahun 2030.
Baca juga: Riau ingin BUMD kelola pembangkit listrik Blok Rokan eks Chevron, begini penjelasannya
Baca juga: Terbaru, BUMD Jabar bantah adanya rencana kelola Blok Rokan
Berita Lainnya
Kiprah "Kesatria FIRE" sebagai benteng keselamatan di Blok Rokan
12 December 2024 10:56 WIB
Presiden Jokowi sebut Blok Rokan masih jadi ladang minyak yang cukup besar
02 June 2024 17:35 WIB
e-MARS, inovasi PHR untuk aktifkan sumur minyak di Blok Rokan
04 April 2024 11:12 WIB
Pertamina temukan cadangan migas baru di Blok Rokan
28 December 2023 21:44 WIB
Alih kelola Blok Rokan, PHR Sumbang Rp76 M PNBP
28 October 2023 16:04 WIB
DPRD Riau soroti PI 10 persen Blok Rokan tak kunjung terealisasi
07 September 2023 22:50 WIB
DPRD Riau kawal realisasi PI 10 persen Blok Rokan
19 July 2023 21:43 WIB
PHR telah bor 221 sumur baru sepanjang 2023
13 July 2023 21:25 WIB