Dublin (ANTARA) - Irlandia menambahkan pada Jumat 13 negara Amerika Tengah dan Selatan ke dalam daftar karantina wajib 14 hari, yang mengharuskan kedatangan dari negara-negara yang ditetapkan sebagai "berisiko tinggi" untuk dikarantina di hotel-hotel yang ditunjuk.
Pemerintah memperkenalkan undang-undang pekan ini untuk memberlakukan karantina hotel wajib dan bermaksud untuk memulai operasinya dalam beberapa pekan mendatang. Kedatangan dari negara itu akan diizinkan untuk karantina di alamat mana pun sampai sistem diberlakukan.
Baca juga: Malaysia mulai terapkan biaya karantina WNA sekitar Rp16 juta
Argentina, Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador, Guyana Prancis, Guyana, Panama, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, dan Venezuela ditambahkan ke daftar awal 20 negara.
Pemerintah mengatakan langkah-langkah tersebut melindungi negara dari varian COVID-19 baru setelah varian B1.1.7 yang lebih menular yang pertama kali terdeteksi di Inggris baru-baru ini menjadi jenis virus yang dominan di Irlandia, memperlambat laju gelombang paling mematikan hingga saat ini.
Daftar karantina wajib Irlandia sekarang secara umum mirip dengan 33 negara di "daftar merah" negara tetangga Inggris, di mana sistem hotel diberlakukan bulan ini.
Baca juga: Malaysia lakukan karantina warga di 70 hotel
Baca juga: Pertamina Dumai karantina komplek perumahan usai delapan warga terpapar COVID-19
Sumber: Reuters
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Berita Lainnya
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB