Jakarta (ANTARA) - PT Pertani (Persero) sebagai BUMN pertanian dipercaya oleh Pemerintah untuk memasok kebutuhan benih padi di lumbung pangan Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 3.000 hektare.
"PT Pertani selaku pemasok, mendukung kegiatan ini khususnya dalam ketersediaan benih padi unggul di Kabupaten Sumba Tengah," ujar Direktur Utama Pertani Maryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Nilai Tukar Petani Riau tertinggi di Sumatera, begini penjelasannya
Menurut Maryono, benih tersebut disuplai pada akhir 2020 untuk luas lahan 3.000 hektare dengan kebutuhan benih sekitar 75 ton.
Keberhasilan dalam memasok benih padi khususnya di Kawasan Indonesia Timur, bukan hanya kerja keras Pertani semata, namun juga dari instansi yang terlibat, yaitu Kementerian Pertanian RI, Dinas Pertanian, Kementerian BUMN dan Kementerian PUPR.
"Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat berkontribusi meningkatkan produktivitas beras untuk masyarakat di wilayah timur," kata Maryono.
Lumbung pangan yang tengah dikembangkan di Kabupaten Sumba Tengah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman di wilayah tadah hujan setempat atau di lahan kering yang difasilitasi dengan sumur bor, embung, dan mata air serta sekaligus ikut menyejahterakan masyarakat Nusa Tenggara Timur.
Kawasan lumbung pangan tersebut mencakup lahan seluas 5.000 hektare yang 3.000 hektare di antaranya diperuntukkan bagi penanaman padi, sementara 2.000 hektare sisanya diperuntukkan untuk komoditas jagung.
Mulai tahun ini, pemerintah menargetkan pengembangan lebih lanjut dari lumbung pangan tersebut yang nantinya akan mencakup luas lahan keseluruhan mencapai 10.000 hektare.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo mengatakan luas lumbung pangan (food estate) di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan ditingkatkan hingga 10 ribu hektare, yang terdiri atas 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 hektare jagung.
Luas lumbung pangan itu akan meningkat dibandingkan luas saat ini yang sebesar 5.000 hektare, dengan 3.000 hektare padi dan 2.000 hektare jagung.
Baca juga: Luar biasa, petani Inhu panen cabe tujuh ton
Baca juga: Petani Kepulauan Meranti budidaya bawang merah di lahan gambut
Pewarta: Aji Cakti