Penambangan liar jadi salah satu penyebab banjir di Subang

id Berita hafri ini, berita riau terbaru, berita riau antara, banjir

Penambangan liar jadi salah satu penyebab banjir di Subang

Korban banjir mengungsi di bawah Jembatan layang di Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). Berdasarkan data yang terhimpun, sebanyak 32 ribu orang dari 5.764 kepala keluarga mengungsi akibat terdampak banjir yang melanda 75 desa dari 11 kecamatan di Kabupaten Subang. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan penyebab banjir di Subang, Jawa Barat, salah satunya karena adanya penambangan liar di Sumedang.

"Air datang dari beberapa kabupaten, dari Majalengka, Sumedang dan Garut. Setelah kami teliti ternyata di aliran dan hulu sungai, beberapa kabupaten itu, di Sumedang ada penambangan liar," ujar Ruzhanul di Subang, Jawa Barat, Sabtu.

Baca juga: Proyek drainase sebabkan banjir, Dinas PU Dumai sebut perencanaan sudah matang

Hal tersebut disampaikan Ruzhanul dalam laporannya, ketika mendampingi Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Subang, Jawa Barat, Sabtu.

Dia mengatakan selain penambangan liar di Sumedang, terdapat juga alih fungsi lahan di Garut. Meskipun alih fungsi lahan itu berizin namun, kata dia, dalam sekian tahun tetap saja berdampak pada banjir.

Sementara di Majalengka terdapat pengalihan fungsi persawahan dan sebagainya.

"Artinya banjir di Subang tidak berdiri sendiri," kata Ruzhanul.

Dia mengatakan pada Senin (15/2) pekan depan dirinya sesuai instruksi Gubernur Jawa Barat, akan melakukan rapat koordinasi dengan pemda.

Dia menyatakan akan membahas hal tersebut dalam rakor tersebut.

Wapres RI Ma'ruf Amin dalam sambutannya memberikan perhatian pada penambangan liar di Sumedang.

Wapres menegaskan hal-hal berkaitan kerusakan lingkungan harus bisa dicegah.

"Karena itu memang harus dicegah, termasuk tadi yang penambangan liar. Kalau tidak, semua merugi. Harus kita cegah. Tidak hanya rehabilitasi dan perbaikan, tapi juga pencegahan," jelasnya.

Baca juga: Tinggi banjir di Cililitan, Jakarta Timur sentuh atap rumah sebagian warga

Baca juga: Jalan poros Desa Lukun - Sungai Tohor rutin tergenang banjir, ini sebabnya


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga