Regulator China ingatkan Tesla terkait kejadian baterai terbakar

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, otomotif

Regulator China ingatkan Tesla terkait kejadian baterai terbakar

SUV Tesla Model X. (ANTARA/Tesla) (ANTARA/Tesla)

Jakarta (ANTARA) - Regulator China mengingatkan Tesla terkait laporan konsumen tentang kebakaran baterai, akselerasi yang tak terduga, dan kegagalan dalam pembaruan perangkat lunak over-the-air pada mobil listrik Tesla.

Pejabat pemerintah China telah bertemu dengan perwakilan Tesla Inc, kata regulator itu sebagaimana dilaporkan Reuters, dikutip Selasa.

Baca juga: Mercedes-Benz EQA resmi meluncur di Eropa dengan harga Rp779 juta

Administrasi Negara China untuk Peraturan Pasar mengatakan dalam sebuah posting media sosial para pejabatnya, bersama dengan orang-orang dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Manajemen Darurat, Administrasi Ruang Siber dan Kementerian Perhubungan, bahwa mereka telah menemui Tesla.

Sebagai tanggapan, Tesla mengatakan akan menyelidiki secara menyeluruh masalah yang dilaporkan oleh konsumen dan meningkatkan inspeksi.

"Kami akan secara ketat mematuhi hukum dan peraturan China dan selalu menghormati hak konsumen," kata seorang perwakilan perusahaan dalam pesan teks, menambahkan bahwa Tesla menerima bimbingan dari departemen pemerintah China.

Tesla sedang membangun sedan listrik Model 3 dan kendaraan sport Model Y di pabriknya di Shanghai. Dan telah menjual 15.484 unit kendaraan yang diproduksi di China pada Januari.

Kementerian Perindustrian telah mendesak Tesla pada Mei untuk memastikan konsistensi dalam kendaraan buatan China setelah beberapa pelanggan China mengeluh tentang chip komputer yang kurang canggih di mobil mereka.

China, pasar mobil terbesar di dunia, mendorong industri untuk membuat lebih banyak kendaraan listrik dalam upaya mengurangi polusi udara.

Penjualan kendaraan bertenaga listrik, plug-in hybrid, dan hidrogen di China diperkirakan akan meningkat menjadi 20 persen dari seluruh penjualan mobil baru 2025 dari hanya 5 persen sekarang.

Belum lama sebelumnya, Tesla juga harus menarik dari peredaran (recall) sekitar 135.000 unit kendaraan di AS karena kegagalan layar sentuh dan berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.

Baca juga: Daimler berencana untuk lepas divisi truk demi fokus pada mobil listrik

Baca juga: TVS Motor Company rilis skuter listrik pesaing Bajaj Chetak seharga Vario 125


Pewarta : S026