Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menginginkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang kini menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, dapat menjadi panutan bagi bank-bank syariah lainnya di Indonesia
"Saya apresiasi sebesar-besarnya atas lahirnya Bank Syariah Indonesia ini dan ini baru lahir, pekerjaan masih banyak. Bagaimana mewujudkan mimipi dari masyarakat, lahirnya raksasa yang bisa memberikan manfaat terbaik baik dari kualitas produk, biaya murah, jaringan luas dan juga menjadi role model bagi bank syariah yang lain," ujar Wimboh saat pembukaan perdagangan BEI dalam rangka pengenalan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Jakarta, Kamis.
Baca juga: OJK optimistis ekonomi Riau tumbuh positif pascavaksinasi COVID-19
Menurut Wimboh, kehadiran BSI sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat, mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Di samping itu, lanjut Wimboh, tantangan yang dihadapi terkait ekonomi syariah di Indonesia cukup besar karena masyarakat masih belum begitu paham terhadap produk dan layanan keuangan syariah.
Berdasarkan hasil survei OJK, tingkat inklusi keuangan syariah baru 9,1 persen, padahal untuk yang konvensional telah mencapai 76,19 persen. Sementara itu, tingkat literasi keuangan syariah sebesar 8,93 persen, sedangkan yang konvensional telah mencapai 38,03 persen.
"Di samping itu, masyarakat kita juga mengidamkan bahwa produk-produk keuangan syariah ini harus lebih murah, kualitasnya lebih bagus, dan juga pelayanannya nyaman. Dan itu semua hanya bisa dalam praktik maupun teori, kalau kita punya bank syariah yang raksasa," kata Wimboh.
Wimboh juga menyambut baik cita-cita BSI masuk dalam sepuluh bank syariah terbesar dunia dan optimistis hal tersebut dapat terwujud. Pembentukan BSI juga merupakan salah satu upaya bersama untuk membantu mempercepat proses pemulihan ekonomi Indonesia.
"Kita tahu bahwa dunia juga mengalami hal yang sama. Saya rasa sektor finansial di seluruh dunia juga melakukan reformasi dan ini adalah hal yang tepat kita melakukan reformasi dengan melahirkan bank syariah yang besar untuk Indonesia," ujar Wimboh.
Ia berharap, keberadaan BSI juga dapat memberikan sentimen positif bagi pengembangan pasar modal di Tanah Air. Selain itu, BSI juga diharapkan dapat fokus menjadi bank yang inklusif dan membantu intermediasi perbankan dan pembinaan ke daerah-daerah.
"Satu hal terakhir yang sangat penting yaitu peran BSI, bukan hanya BSI, tapi juga seluruh bank syariah di Indonesia, adalah ikut juga menstimulate adanya bisnis-bisnis kecil di daerah, ini penting.
Jadi kita harus ikut create the business melalui pengembangan bisnis UMKM di daerah dan ini adalah yang diharapkan oleh masyarakat kita di mana yang paling besar tinggal di daerah dan membutuhkan pembinaan itu. Untuk itu jangan dilupakan peran dari bank syariah adalah ikut membina masyarakat," kata Wimboh.
Baca juga: PSBB diperketat, OJK: Industri jasa keuangan, perbankan non bank tetap beroperasi
Baca juga: Ketua OJK apresiasi kebijakan BI kembali turunkan suku bunga acuan
Pewarta: Citro Atmoko