Pekanbaru, (AntaraRiau) - Dua warga Kabupaten Siak, Provinsi Riau, diterkam harimau Sumatera diduga akibat pembukaan hutan yang terus terjadi sehingga mengakibatkan satwa liar makin dekat ke permukiman warga.
"Satu korban mengalami luka cakaran di punggu, sedangkan yang satunya lagi luka di kaki kanannya," kata warga Siak, Said Eka, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Jumat (11/5).
Ia menjelaskan, dua warga yang menjadi korban penerkaman berasal dari Kecamatan Bunga Raya, Siak. Mereka diterkam pada hari Selasa lalu (7/5). Korban yang identitasnya belum diketahui itu diterkam harimau di kawasan Sekunder 9, perbatasan desa dengan konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi.
"Dua korban itu bekerja membuka lahan pertanian," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan pembukaan hutan untuk hutan tanaman industri kuat dugaan juga mengakibatkan satwa liar seperti harimau, macan dahan dan beruang madu kerap berkeliaran dekat dengan permukiman warga di Desa Kemuning Muda dan Desa Langkai, Kecamatan Bunga Raya, Siak.
"Warga sering melihat ada macan bertina yang menyusui anak. Macan itu sih tidak menyerang, tapi tetap saja warga takut melihatnya," ujarnya.
Ketua Yayasan Harimau Sumatera (YPSH), Bastoni membenarkan informasi terkait perkaman harimau di Kecamatan Bunga Raya.
"Tim dari YPHS sekarang turun ke lokasi untuk mencegah terjadi konflik akibat penanganan yang salah dari warga ketika mengusir harimau itu," ujar Bastoni.
Dengan begitu, dalam sepekan terakhir sudah ada tiga warga Riau yang luka akibat diterkam harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae). Sebelumnya, Arifin Bin Saleh seorang warga Desa Pulau Muda, Kebupaten Pelalawan, diterkam harimau saat mencoba menjerat babi hutan.