Pekanbaru, (AntaraRiau-News) - Chandra (16), pelaku pembacokan hingga menewaskan Aiptu Girsang, Kepala Polisi Pos (Kapolpos) Pondok Kresek, Kecamatan Pujud, Polres Rokan Hilir, Riau, dikabarkan juga sempat mengancam membunuh kedua orang tuannya.
"Bahkan Ibunya sampai mengungsi akibat diancam akan dibunuh oleh Chandra, warga Pondok Kresek, Kecamatan Pujud," kata Penghulu (setingkat Lurah) Pondok Kresek, Tariono kepada ANTARA Pekanbaru, Kamis.
Pelaku menurut Tariono, hanya tinggal satu rumah dengan Ayahnya, yang sebenarnya juga sangat jarang tidur se-rumah dengan pelaku pembacok Aiptu Girsang karena takut digorok oleh Chandra.
"Bagaimana tidak takut, Chandra semasa hidupnya itu terkenal sebagai anak yang tidak bisa diatur dan selalu melawan ketika diingatkan atau ditegur," katanya.
Bahkan menurut dia, sebelum ditembak mati akibat membunuh seorang polisi, Chandra kerap meresahkan warga sekitar karena sering memalak.
Pernyataan Tariono di benarkan oleh Kepala Polisi Resor (Kapolres) Rokan Hilir, AKBP Auliansyah Lubis. Lewat perbincangan selularnya, Kapolres mengaku telah menelusuri latar belakang pelaku pembacokan Kapospol Pondok Kresek yang ternyata memang kerap meresahkan warga sekitar.
Bahkan terakhir, sebelum ditembak mati anggota, demikian Kapolres, pelaku sempat melakukan penganiayaan terhadap seorang pengendara yang kebetulan melintas di sekitaran tempat tongkrongannya.
Terakhir juga, demikian Kapolres, orang tua pelaku sempat meminta bantuan ke anggota yang bertugas di Pondok Kresek untuk membina Chandra agar perilakunya berubah.
"Salah satu anggota yang mencoba untuk membina Chandra adalah korban pembacokan itu, Aiptu Girsang," katanya.
Alm. Girsang ditemukan tewas mengenaskan dengan luka parah di sekujur tubuhnya di Pos Polisi Pondok Kresek tempat beliau bertugas.
Sementara Alm Chandra, juga terpaksa ditembak mati setelah melawan saat akan ditangkap oleh sejumlah personel kepolisian setempat.
 
                  

 
				