Masih dibayangi Corona, Riau alami penambahan 147 kasus baru pada 2021

id covid riau,vaksin covid,dinas kesehatan riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Masih dibayangi Corona, Riau alami penambahan 147 kasus baru pada 2021

Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir. (ANTARA/HO-Diskominfotik Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Provinsi Riau mengalami penambahan 147 kasusCOVID-19 dan tiga kasus kematian akibat infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 pada awal 2021.

"Kabar baiknya terdapat penambahan 144 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh. Kabar duka, terdapat penambahan tiga pasien yangdinyatakan meninggal dunia karena COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir dalam pernyataan persnya di Pekanbaru, Sabtu.

Ia mengatakan, kasus kematian akibat COVID-19 pada awal 2021 terjadi di Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Bengkalis.

Kasus penularanCOVID-19 pertama terdeteksi di Riau pada Maret 2020 pada tiga warga yang pulang berpergian dari Malaysia. Setelah itu, penularan virus corona terus meningkat.

Selama 2020, jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Riau mencapai 24.932. Meski begitu, tingkat kesembuhan pasien yang terinfeksi virus corona cukup tinggi, mencapai 92 persen, dan angka kematian akibat penyakit itu sekitar 2,5 persen.

Di antara warga yang selama tahun 2020 terserang virus corona, ada357 orang tenaga kesehatan. Tingkat kesembuhan pasienCOVID-19 di kalangan tenaga kesehatan mencapai 95 persen dan tingkat kematiannya sekitar dua persen.

Pemerintah Provinsi Riau masih menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19.

"Kalau untuk Riau, jumlah vaksin yang akan kita terima itu 70 persen dari jumlah penduduk. Jika jumlah penduduk kita enam juta, jadi 70 persennya sekitar empat juta lebih. Nah sebanyak itulah (dosis) vaksin yang akan kita terima,” kata Mimi.

Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan keputusan Kementerian Kesehatan, pada tahap pertama sasaran prioritas vaksinasi COVID-19 adalahtenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik termasuk TNI dan Polri.

"Sekarang ini masih dilakukan pendataan. Vaksin ini untuk kekebalan tubuh kita, agar tidak terinfeksi virus COVID-19," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat tetap harus dijalankan setelah vaksinasi dilaksanakan.

"Kita waspada dan tetap menggunakan masker, dengan pola hidup sehat, sering mencuci tangan. Sampai saat ini tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan," katanya.

Baca juga: Pasien COVID-19 yang dirawat inap di RSKI Pulau Galang berkurang 28 orang

Baca juga: WHO: Pemanfaatan Vaksin-COVID-19 dari Pfizer/BioNTech untuk darurat

Baca juga: Tingkat kesembuhan napi COVID-19 di Riau capai 98,5 persen, begini penjelasannya