Jepang habiskan dana 3,7 miliar dolar AS untuk dukung kampanye perjalanan
Tokyo (ANTARA) - Kabinet pemerintah Jepang telah memutuskan untuk menghabiskan dana sebesar 3,71 miliar dolar AS (sekitar Rp52,37 triliun) dalam cadangan anggaran darurat untuk mendukung kampanye perjalanan domestik Jepang.
Dana untuk kampanye perjalanan domestik Go To Travel yang bertujuan mendukung pariwisata lokal Jepang itu disampaikan oleh Kementerian Keuangan Jepang pada Jumat.
Baca juga: Jepang telah longgarkan pembatasan perjalanan untuk China dan 8 negara lain
Sebagian besar pengeluaran akan digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran dalam kampanye Go To Travel, kata kementerian itu.
Kementerian Keuangan Jepang juga menyampaikan bahwa pemerintah akan secara fleksibel menanggapi situasi seputar wabah infeksi virus corona dengan asumsi dasar bahwa kampanye tersebut akan diperpanjang hingga akhir Juni 2021 sambil ditinjau secara bertahap.
Namun, pemerintah dapat menghentikan subsidi perjalanan yang dimaksudkan untuk meningkatkan ekonomi regional di tengah kekhawatiran bahwa kampanye pariwisata itu justru dapat lebih menyebarkan virus corona di tengah kenaikan kembali jumlah kasus COVID-19 baru-baru ini di Jepang.
Baca juga: Asosiasi penerbangan IATA kembangkan aplikasi perjalanan aman di era COVID-19
Baca juga: Jepang berencana akan hapus larangan perjalanan untuk 12 negara termasuk China
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Dana untuk kampanye perjalanan domestik Go To Travel yang bertujuan mendukung pariwisata lokal Jepang itu disampaikan oleh Kementerian Keuangan Jepang pada Jumat.
Baca juga: Jepang telah longgarkan pembatasan perjalanan untuk China dan 8 negara lain
Sebagian besar pengeluaran akan digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran dalam kampanye Go To Travel, kata kementerian itu.
Kementerian Keuangan Jepang juga menyampaikan bahwa pemerintah akan secara fleksibel menanggapi situasi seputar wabah infeksi virus corona dengan asumsi dasar bahwa kampanye tersebut akan diperpanjang hingga akhir Juni 2021 sambil ditinjau secara bertahap.
Namun, pemerintah dapat menghentikan subsidi perjalanan yang dimaksudkan untuk meningkatkan ekonomi regional di tengah kekhawatiran bahwa kampanye pariwisata itu justru dapat lebih menyebarkan virus corona di tengah kenaikan kembali jumlah kasus COVID-19 baru-baru ini di Jepang.
Baca juga: Asosiasi penerbangan IATA kembangkan aplikasi perjalanan aman di era COVID-19
Baca juga: Jepang berencana akan hapus larangan perjalanan untuk 12 negara termasuk China
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga