Brasilia/Rio De Janeiro (ANTARA) - Pemerintah Brazil sedang dalam pembicaraan lanjutan dengan Pfizer Inc untuk membeli 70 juta dosis vaksin COVID-19, dengan sebuah memorandum prinsip yang harus ditandatangani minggu ini, kata kementerian kesehatan setempat pada Senin (7/12).
Kementerian Kesehatan Brazil mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech, yang hasil uji coba terakhirnya menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen dan tidak ada efek samping yang serius, akan dikirimkan tahun depan.
Baca juga: Bio Farma: Vaksin COVID-19 buatan Sinovac paling cepat masuk uji klinis III
Sebelumnya, Presiden Jair Bolsonaro mengatakan bahwa pemerintah akan menawarkan vaksin COVID-19 kepada semua warga Brazil secara gratis, setelah regulator kesehatan Anvisa memberikan persetujuan ilmiah dan hukum.
Dalam sebuah unggahan Twitter, Bolsonaro mengatakan kementerian ekonomi telah meyakinkannya bahwa tidak akan ada kekurangan sumber daya untuk memberikan vaksin kepada semua orang yang menginginkannya.
"Setelah disertifikasi oleh @anvisa_oficial (pedoman ilmiah dan aturan hukum), @govbr akan menawarkan vaksin untuk semua, gratis dan tidak wajib," cuit Bolsonaro.
Cuitan Bolsonaro muncul tak lama sebelum presiden pusat biomedis Institut Butantan Sao Paulo, Dimas Covas, mengatakan semua data yang diperlukan untuk vaksin CoronaVac yang dikembangkan oleh China Sinovac Biotech Ltd telah atau akan segera dikirim ke regulator kesehatan Anvisa.
Dia mengharapkan Anvisa menyetujuinya, terlepas dari badai politik antara Bolsonaro dan Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengenai vaksin yang bersaing.
"Saya ingin berpikir bahwa tidak ada masalah politik yang lebih besar dari kehidupan masyarakat," kata Covas dalam wawancara dengan GloboNews.
Doria mengatakan sebelumnya pada Senin bahwa negara bagian terpadat di negara itu berencana untuk mulai memvaksinasi populasinya pada 25 Januari 2021, tetapi pemerintah federal mengharapkan untuk meluncurkan rencana imunisasinya sendiri setidaknya sebulan kemudian.
Tenggat waktu ambisius ditetapkan Doria meskipun vaksin Sinovac belum disetujui oleh Anvisa. Doria sering berselisih soal vaksin dengan Bolsonaro, seorang kritikus China yang agresif yang tanpa dasar memecat kandidat Sinovac karena kurang kredibilitas.
Peluncuran awal yang sukses akan menandai kemenangan politik yang signifikan bagi Doria, seorang politisi kanan-tengah yang diperkirakan akan mencalonkan diri melawan Bolsonaro dalam pemilihan presiden 2022.
Brazil memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi ketiga di dunia dengan lebih dari 6,6 juta, dan jumlah kematian terberat kedua lebih dari 177.000.
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir sebut kedatangan vaksin COVID-19 bukti kekuatan gotong-royong
Sumber: Reuters
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB