Washington (ANTARA) - Amerika Serikat berencana mulai memvaksinasi jutaan penduduk Amerika pada pertengahan Desember terhadap COVID-19 dan memperkirakan seluruh masyarakat sudah bisa mendapatkan vaksin pada pertengahan 2021.
Sementara itu, jumlah infeksi virus corona dan pasien rawat inap di negara itu kembali melonjak ke tingkat tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Rakyat Amerika mulai masuki musim liburan di bawah tekanan pandemi COVID-19
Moncef Slaoui, kepala penasihat program Operation Warp Speed yang diusung pemerintahan Presiden Donald Trump, mengatakan pada Selasa (1/12) bahwa pada akhir Desember direncanakan sudah ada 20 juta orang yang divaksinasi.
Dan pada pertengahan 2021, katanya, sebagian besar penduduk Amerika sudah bisa mendapatkan vaksin yang sangat efektif.
"Dalam 24 jam, mungkin paling lama 36 hingga 48 jam setelah izin keluar, vaksin sudah bisa berada di tangan orang-orang," kata Slaoui, yang adalah juga mantan eksekutif GlaxoSmithKline, pada acara yang diselenggarakan surat kabar The Washington Post.
Mulai Januari, setelah izin bagi penggunaan vaksin Pfizer Inc dan Moderna Inc keluar, kata Slaoui, sudah akan tersedia sekitar 60 juta hingga 70 juta dosis vaksin COVID-19 setiap bulan.
Panel penasihat dari luar Badan Pengawasan Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) akan melakukan pertemuan pada 10 Desember untuk membahas apakah akan merekomendasikan otorisasi penggunaan darurat vaksin Pfizer.
Panel tersebut diperkirakan akan membahas topik yang sama menyangkut vaksin Moderna seminggu kemudian.
Garis waktu penyaluran vaksin seperti yang dijelaskan oleh Slaoui dan Menteri Kesehatan AS Alex Azar tampaknya berasumsi bahwa izin FDA untuk vaksin pertama akan dikeluarkan dalam beberapa hari setelah pertemuan 10 Desember.
Namun, kepala Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologi FDA, Dr. Peter Marks, mengatakan kepada kelompok penasihat pasien pekan lalu bahwa mungkin diperlukan "beberapa hari hingga beberapa minggu" bagi unit yang dipimpinnya dalam membuat keputusan.
Komisaris FDA Stephen Hahn juga mengatakan proses pengambilan keputusan soal pemberian izin bisa memakan waktu lebih lama daripada yang diperkirakan oleh pemerintahan Trump.
Selama November saja, virus corona yang sangat menular itu telah menginfeksi 4,36 juta orang di Amerika Serikat.
Orang yang terinfeksi selama November dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kasus-kasus baru pada Oktober.
Peningkatan jumlah infeksi terjadi saat banyak warga Amerika tidak mau mengenakan masker. Selain itu, banyak orang tidak mengindahkan imbauan para pakar kesehatan dengan tetap melakukan perjalanan untuk merayakan hari libur.
Baca juga: Warga Amerika diimbau tak bepergian selama liburan Thanksgiving
Baca juga: Jumlah kasus COVID-19 di Amerika lewati angka 11 juta
Sumber: Reuters
Pewarta : Tia Mutiasari