Wako Pekanbaru hentikan sekolah tatap muka SMP, ini alasannya

id Tatap muka,Sekolah tatap muka, sekolah pekanbaru

Wako Pekanbaru hentikan sekolah tatap muka SMP, ini alasannya

Wako Pekanbaru, Firdaus MT (Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT hentikan sekolah tatap muka jenjang SMP sampai waktu tak terbatas, dengan alasan masih perlu pemetaan dan kajian zona penularan COVID-19 di 12 kecamatan setempat.

Tujuannya untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap penularan COVID-19 guna menghindari munculnya kluster baru sekolah di Pekanbaru.

"Ujicoba sekolah terbatas untuk sementara kita tunda, karena penyebaran COVID-19 di Pekanbaru masih fluktuatif bergeser ke angka yang lebih tinggi. Kini kita masuk zona merah," kata Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT usai rapat evaluasi, di Pekanbaru, Rabu.

Wako mengatakan, sekolah tatap muka terbatas sudah berlangsung selama dua hari, itu sebagai uji coba apakah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan sudah maksimal.

"Pertimbangan untuk menghentikan itu lantaran Kota Pekanbaru kembali ke zona merah COVID-19," katanya.

Namun dari evaluasi sekolah tatap muka masih dibutuhkan aturan, sistem yang lebih ketat lagi agar tidak justru memunculkan kasus baru.

"Kita akan laporkan hasil rapat ini ke Gugus Tugas Provinsi Riau dan diteruskan ke Satgas Nasional," katanya.

Selanjutnya ke depan, Pemko akan lebih merinci syarat penerapan sekolah terbatas, dan hanya akan berlaku bagi kawasan kecamatan yang berada di zona kuning.

"Kita akan buat peta COVID-19, mana wilayah kecamatannya yang zona kuning, mana orange dan merah," kata dia.

Untuk penentuan zona kata dia, akan dilakukan berdasarkan 12 indikator oleh tim penilai yang dari berasal dari Satgas COVID-19 Nasional.

"Baru setelah itu diizinkan sekolah tatap muka bagi yang berlokasi di kecamatan zona kuning," katanya.

"Selain itu juga akan ada rapid test bagi semua sekolah, mulai siswa, guru dan pegawai," tukasnya.

Baca juga: Hari pertama sekolah tatap muka lancar Disdik minta patuhi SOP protokol kesehatan

Baca juga: SMP di Pekanbaru sudah belajar tatap muka, Bagaimana dengan SMA?