Selatpanjang (ANTARA) - Bayi mungil yang sempat ditelantarkan oleh orang tua kandungnya di Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, akhirnya dirawat oleh pasangan suami istri asal Selatpanjang yang menjadi orang tua asuhnya.
Bayi berbobot 3,1 kilogram dan panjang 48 centimeter diserahkan oleh Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Irwan Nasir kepada Ria yang didampingi oleh suaminya di Kantor Dinas Sosial Kepulauan Meranti, Selasa (27/10).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Meranti Agusyanto mengatakan, sebelumnya untuk mencari orang tua asuh bayi tanpa wali tersebut dilakukan seleksi terhadap pasutri. Sebanyak 13 pasutri yang mendaftarkan diri namun dari hanya tujuh pasangan yang lolos sesuai dengan kriteria.
"Setelah dilakukan seleksi maka terpilihnya pasutri asal Selatpanjang bernama Ria yang diyakini mampu memfasilitasi kepentingan masa depan bayi malang tersebut. Saat seleksi, kami lebih memprioritaskan pasangan yang mengalami gangguan reproduksi dan terpilihlah Ibu Ria," jelasnya.
Bupati Irwan Irwan mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ria dan suami yang telah bersedia mengasuh bayi tanpa wali ini.
"Kami berharap bayi tersebut dapat dirawat dengan baik serta diasuh sebagaimana mestinya," harapnya.
Baca juga: 8 warga Riau meninggal akibat COVID-19, satu di antaranya bayi setahun
Untuk memastikan bayi bersangkutan mendapat perawatan dan penanganan yang baik, Bupati juga menginstruksikan kepada Dinas Sosial untuk melakukan pemantauan selama enam bulan sesuai aturan undang-undang.
"Kalau bisa kita pantau sampai dua tahun untuk memastikan tumbuh kembang bayi berjalan normal. Tapi jika tidak maka negara bisa mengambilnya kembali," tandas Bupati.
Sebelumnya, bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh Rustam (40) di atas becak yang terbungkus kantong plastik warna biru, pada Minggu (20/9) malam di Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang.
Kala itu, Rustam yang sehari-hari berjualan tiket di pelabuhan ingin pulang ke rumahnya menggunakan becak. Tiba-tiba ia melihat sebuah plastik biru di becaknya dan seperti ada yang bergerak-gerak di dalamnya.
Kemudian dia memanggil istrinya yang saat itu menjaga warung. Oleh istrinya plastik tersebut ditusuk menggunakan ranting kayu dan tiba-tiba mendengar suara tangisan bayi. Setelah diperiksa, dia menemukan sesosok tubuh mungil. Ada bayi di dalam kantong plastik tersebut dan masih ada tali pusarnya.
"Setelah sholat Isya saya mau balik dan kebetulan beca ada di rumah kakak. Saat dicek memang betul ada bayi laki-laki dan masih ada tali pusarnya," kata Rustam.
Kemudian Rustam langsung membawa bayi malang tersebut ke klinik praktik bidan untuk mendapatkan perawatan medis yang tak jauh dari lokasi penemuan bayi tersebut.
Bayi tanpa wali ini diserahkan kepada Pemkab Kepulauan Meranti untuk dirawat dan menjadi tanggung jawab negara. Setelah beberapa bulan dirawat oleh UPT Dinas Sosial di Kecamatan Rangsang, Pemerintah membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin menjadi orang tua asuh dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Baca juga: Ibu ini depresi hingga siksa anaknya yang masih balita