Prancis akan usir 231 tersangka ekstremis usai pembunuhan terhadap guru

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Prancis

Prancis akan usir 231 tersangka ekstremis usai pembunuhan terhadap guru

Presiden Prancis Emmanuel Macron (REUTERS/POOL)

Paris (ANTARA) - Prancis sedang bersiap untuk mengusir 231 orang asing dalam daftar pantauan pemerintah untuk dugaan keyakinan agama ekstremis.

Radio Europe 1 melaporkan pada hari Minggu, dua hari setelah seorang warga kelahiran Rusia memenggal seorang guru.

Baca juga: Guru di Prancis dibunuh karena menunjukkan kartun nabi

Kementerian Dalam Negeri Prancis, yang bertanggung jawab untuk mengusir orang asing, tidak bersedia berkomentar.

Pemerintahan sentris Presiden Emmanuel Macron telah mendapat tekanan dari partai-partai konservatif dan sayap kanan untuk mengambil sikap lebih keras terhadap warga yang dianggap menimbulkan ancaman keamanan.

Macron mengadakan pertemuan Dewan Pertahanan dengan menteri kabinet senior pada hari Minggu.

Sebelumnya seorang pria bersenjata pisau pada hari Jumat membunuh seorang guru sejarah sekolah menengah dengan menggorok lehernya di depan sekolah tempat di mengajar yang terletak di pinggiran kota Paris, kata polisi.

Serangan tersebut dianggap sebagai aksi terorisme.

Penyerang ditembak mati oleh polisi yang sedang melakukan patroli tidak jauh dari situ.

Jaksa anti-teror Prancis mengatakan sedang menyelidiki serangan itu, yang terjadi di Conflans Sainte-Honorine, di barat laut Paris. Presiden Emmanuel Macron tiba di tempat kejadian pada Jumat malam.

Penyiar Prancis BFMTV melaporkan bahwa tersangka penyerang berusia 18 tahun dan lahir di Moskow.

Baca juga: Dalam 24 jam terakhir, Prancis catat sebanyak 25.086 kasus COVID-19

Baca juga: Prancis konfirmasi sebanyak 10.569 kasus tambahan COVID-19

Sumber: Reuters

Pewarta : Azis Kurmala