Paris (ANTARA) - Seorang pria bersenjata pisau pada Jumat membunuh seorang guru sejarah sekolah menengah dengan menggorok lehernya di depan sekolah tempat di mengajar yang terletak di pinggiran kota Paris, kata polisi.
Serangan tersebut dianggap sebagai aksi terorisme.
Penyerang ditembak mati oleh polisi yang sedang melakukan patroli tidak jauh dari situ. Guru tersebut menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas, yang dianggap oleh umat Islam sebagai penghujatan, menurut sumber polisi.
Jaksa anti-teror Prancis mengatakan sedang menyelidiki serangan itu, yang terjadi di Conflans Sainte-Honorine, di barat laut Paris. Presiden Emmanuel Macron tiba di tempat kejadian pada Jumat malam.
Penyiar Prancis BFMTV melaporkan bahwa tersangka penyerang berusia 18 tahun dan lahir di Moskow.
Insiden itu menggemakan serangan lima tahun lalu di kantor majalah satir Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Penerbitan karikatur Nabi Muhammad itu menimbulkan masalah di masyarakat Prancis.
Kurang dari sebulan yang lalu, seorang pria asal Pakistan menggunakan pisau daging untuk menyerang dan melukai dua orang yang sedang merokok di luar kantor tempat Charlie Hebdo bermarkas pada saat serangan 2015.
Dalam penyerangan hari Jumat, sumber polisi mengatakan bahwa saksi mendengar penyerang berteriak "Allahu Akbar", atau "Tuhan Yang Maha Besar". Seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa informasi itu sedang diperiksa.
Sumber polisi lain juga mengatakan bahwa korban dipenggal dalam serangan itu, tetapi hal ini belum dikonfirmasi. Serangan itu terjadi di jalan depan sekolah menengah tempat korban bekerja.
Prancis diserang
"Malam ini, Prancis diserang, seorang guru dibunuh secara keji," tulis Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer di akun Twitter miliknya.
"Persatuan kami dan tekad kami adalah satu-satunya respons kami atas aksi terorisme itu,"
Sebuah utas Twitter yang dikirim pada 9 Oktober berisi tuduhan bahwa seorang guru sejarah di Conflans Sainte-Honorine menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.
Utas itu berisi video seorang pria yang mengatakan putrinya, seorang Muslim, adalah salah satu murid di kelas itu. Dia terkejut dan kesal dengan tindakan gurunya.
Pria dalam video tersebut mendesak pengguna Twitter untuk mengadu kepada pihak berwenang. Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian video tersebut secara independen.
Gugus tugas
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin mengatakan dia telah membentuk gugus tugas untuk menangani serangan hari Jumat itu.
Prancis selama beberapa tahun terakhir mengalami serangkaian serangan kekerasan oleh militan Islam, termasuk pembunuhan Charlie Hebdo 2015, dan pemboman serta penembakan pada November 2015 di teater Bataclan dan lokasi-lokasi di sekitar Paris yang menewaskan 130 orang itu.
Masalah kartun itu dihidupkan kembali bulan lalu ketika Charlie Hebdo memutuskan untuk menerbitkannya kembali.
Al-Qaeda, kelompok militan Islam yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, mengancam akan menyerang Charlie Hebdo lagi setelah menerbitkan ulang kartun tersebut.
Majalah itu mengatakan pada bulan lalu bahwa penerbitan kartun itu untuk menegaskan haknya atas kebebasan berekspresi, dan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak akan diam oleh serangan kekerasan. Pendirian itu didukung oleh banyak politisi dan tokoh masyarakat Prancis terkemuka.
Menanggapi serangan hari Jumat di luar sekolah, Charlie Hebdo menulis di akun Twitter-nya: "Intoleransi telah melewati ambang batas baru dan tampaknya tidak memberikan dasar apa pun dalam memaksakan terornya ke negara kita."
Sumber : Reuters
Berita Lainnya
Bilateral Presiden Prabowo-Macron bahas kerja sama ekonomi dan alutsista
20 November 2024 10:52 WIB
Timnas Prancis juara Liga A Grup 2 usai bantai Italia
18 November 2024 6:14 WIB
Prancis nyatakan dukung program nasional Makan Bergizi Gratis
22 October 2024 15:46 WIB
Kylian Mbappe dihujani kritik karena absen bela Prancis
08 October 2024 11:43 WIB
Prancis, Norwegia kritik Israel karena nyatakan persona non grata Sekjen PBB
04 October 2024 13:45 WIB
KBRI Paris dorong peningkatan investasi, lewat Forum Bisnis Indonesia-Prancis
27 September 2024 11:17 WIB
Emanuel Macron sebut Uni Eropa perlu pertimbangkan kembali hubungan dengan Rusia
23 September 2024 10:24 WIB
Ribuan orang menentang pengangkatan Barnier sebagai PM Prancis
08 September 2024 16:31 WIB