Rengat (ANTARA) - Camat Rengat Barat, Indragiri Hulu, menyebutkan setidaknya ada sejumlah luas lahan di lima desa yang bakal terdampak pembangunan jalan tol Rengat - Jambi sehingga masyarakat akan menerima ganti rugi setelah selesai pendataan.
"Pembangunan terus berjalan, semoga berjalan lancar," kata Camat Rengat Barat Hendrik di Rengat, Senin.
Hendrik mengatakan, pertemuan dengan sejumlah pihak sudah dilaksanakan berkaitan dengan lahan warga yang terkena akibat pembangunan tersebut. Lima desa yang dimaksud adalah Talang Jerinjing, Tanah Datar, Sungai Dau, Sungai Baung serta Pematang Jaya.
Semua pihak diminta agar memberikan dukungan proses pembangunan tol pada 2021 mendatang. Masyarakat yang lahannya terkena proyek besar itu sudah bertemu dengan instansi Dinas Pekarjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Riau dan instansi lainnya.
"Setakat ini tim melakukan cek dan ricek lapangan menyangkut ganti rugi lahan, tanaman dan bangunan," sebutnya.
Pemerintah membangun penghubung jalur Rengat - Jambi untuk mempersingkat waktu dan jarak tempuh. Lahan yang diganti rugi adalah yang memilikisertifikat. Sementara warga tidak punya surat sama sekali, harus bisa menunjukkan bukti lain yakni keterangan dari desa.
Sedangkan untuk lahan hutan produksi konservasi (HPK), pemerintah tidak akan mengganti rugi, namun hanya tanaman yang terkena akan menerima bantuan. Selain itu, tim pengadaan bersama Pemkab Inhu akan melakukan uji publik di lapangan untuk mengetahui pemilik tanah yang terkena pembangunan.
"Setelah itu, tim appraisal(penilai) tanah dari provinsi bersama Badan Pertanahan Nasional Kanwil Riau melakukan langkah berikutnya," ujarnya.
Camat Rengat Barat sebut akan ada ganti rugi lahan pembanguan tol
Camat Rengat Barat ketika bertemu masyarakat.
