Pekanbaru (ANTARA) - Laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau kini tercatat mencapai 3,59 persen lebih akibat tingginya migran yang masuk didorong oleh asumsi yang berkembang di masyarakat bahwa Riau adalah provinsi kaya sehingga mereka datang ke Provinsi Riau dalam rangka mencari penghidupan yang lebih baik.
"Besarnya dorongan migran masuk ke daerah ini selain cukup tinggi ke ibukota Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru juga merambah ke kabupaten dan kota lainnya sehingga kondisi ini jelas memberi pengaruh pada kualitas pembangunan penduduk," kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau, Dra. Mardalenawati Yulia MSi, di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengungkapkan itu pada acara Pembinaan Pegawai oleh Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono, PK, CA, MEc, Dev, CFRA., QIA, dengan tema "Memperkuat komitmen dan peran aktif seluruh pegawai dalam melaksanakan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi/wilayah birokrasi bersih melayani (ZI-WBK/WBBM)", diikuti 279 pegawai terdiri atas 239 mengikuti secara virtual, dan 40 hadir di ruangan.
Menurut dia, selain tinggi migrasi yang masuk, persoalan yang berhubungan dengan kualitas penduduk di Riau adalah angka TFR yang stagnan (berdasarkan SDKI 2012 dan 2017) yaitu 2,9 per wanita usia subur, persoalan lainnya adalah tingginya unmet need yaitu 21,5 persen dan capaian CPR Riau yang masih sekitar 68,73.
Kondisi ini jelas merupakan tantangan besar bagi BKKBN Perwakilan Provinsi Riau dalam mencapai target RPJM Program Bangga Kencana maupun rencana strategis BKKBN Riau tahun 2020 -2024.
"Namun capain untuk program bangga kencana di Riau sampai dengan September 2020 yaitu untuk capaian peserta KB baru sampai dengan September 2020 adalah 44,5 persen dari target 206.393 akseptor dn untuk capaian CPR yaitu 68,73 persen," katanya.
Sementara itu, serapan anggaran tahun 2020 smapai dengan Agustus 2020 adalah 55,62 persen dari pagu anggaran Riau sebesra Rp49 miliar setelah direfocusing.
Inspektur Utama BKKBN, Ari Dwikora Tono, PK, CA, MEc, Dev, CFRA., QIA menekankan bahwa saat ini BKKBN Perwakilan Provinsi Riau dinilai sudah lolos dengan krtiria memenuhi mencapai nilai 79,63 persen berada pada rangking ke-27 dari 42 kantor dilingkup BKKBN RI yang sedang menjalani penilaian zona integritas dan tidak semua yang diusulkan bisa lolos, sehingga prestasi ini harus dijaga namun ada beberapa yang harus diperbaiki.
"Untuk itu diperlukan diklat, atau workshop untuk perbaikan lagi, di antaranya belum memadainya penilaian resiko contohnya terhadpa pelayanan KB, belum seluruhnya pegawia mengimplementasikan untuk memperoleh informasi penting serta sosilisasi kebijakan/prosedur atau peodman inforkom dan kehumasan serta evaluasi terkait penerpaan, penyebarluasan informasi yang efektif," katanya. **3**T.F011
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB