Selatpanjang (ANTARA) - Beberapa pekan terakhir, masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti berbondong-bondong menggelar pesta pernikahan yang sempat dilarangatau tertunda akibat awal pandemi COVID-19. Namun, kini kasus positif COVID-19 melonjak kembali sehingga otoritas setempat melarang warganya untuk menyelenggarakan pesta pernikahan yang dihadiri banyak orang.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti, Agustiar, di Selatpanjang, Selasa, mengatakan saat ini jumlah calon pasangan suami istri (pasutri) yang akan ijab kabul mengalami peningkatan yang luar biasa.
"Ijab kabul yang akan diiringi dengan pesta pernikahan terus meningkat. Makanya kita akan mengeluarkan aturan tegas dengan membatasi jumlah yang hadir maksimal 10 orang (termasuk calon pasutri)," tegas Agustiar.
Baca juga: Pernikahan lantatur jadi solusi saat pandemi
Setelah dilakukan rapat koordinasi bersama sejumlah pihak terkait, Asisten I Setda Kepulauan Meranti Syamsuddin menyadari jika pemerintah tidak mengambil langkah cepat sebelum terjadi peningkatan, kondisi akan semakin buruk sehingga akan dibuat regulasi yang efektif sebagai upaya antisipasi menekan kasus COVID-19.
Untuk itu, pemerintah daerah akan meniadakan pesta pernikahan yang sempat diperbolehkan untuk dilaksanakan. Pemberitahuan akan diterbitkan melalui Surat Edaran Bupati Kepulauan Meranti dalam waktu dekat.
"Pemkab Meranti akan mengeluarkan surat edaran yang salah satu isinya meniadakan pesta pernikahan itu," aku Syamsuddin yang juga sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Meranti.
Dari data Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, jumlah total pasien akumulatif positif COVID-19 ada sebanyak 48 orang. Dengan rincian sebanyak 46 orang dari Meranti dan 2 orang berasal dari luar Provinsi Riau. Dari jumlah itu sebanyak 22 orang telah diisolasi di RSUD Kepulauan Meranti.
Baca juga: Cegah Corona, Pesta pernikahan di Dayun Siak dibubarkan camat dan polisi
Dalam tiga pekan terakhir terjadi peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Kepulauan Meranti dengan total sebanyak 46 orang, dan sebagian berasal berasal dari Kecamatan Tebingtinggi," terang Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti, dr Misri Hasanto.
Mengenai pesta pernikahan, dia menyarankan agar kondisi tidak semakin buruk maka perlu kesadaran masyarakat untuk menerepkan protokol kesehatan. Karena dari hasil evaluasi Dinas Kesehatan Meranti, sebagian besar kasus positif COVID-19 berasal dari kluster pesta pernikahan.
"Dari evaluasi kita pasien positif COVID-19 banyak berasal dari yang menghadiri pesta pernikahan," ungkap dr Misri.
Tidak hanya itu, ia juga mengaku khawatir akan kembali terjadi penambahan kasus baru di tengah Pilkada yang akan pada 9 Desember 2020 mengingat akan adanya banyak kerumunan orang.
"Saya sarankan perlu dibuat regulasi yang ketat dan mampu memaksa masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan secara konsisten," ujarnya.
Baca juga: Waduh, Pesta pernikahan picu lonjakan kasus COVID-19
Berita Lainnya
Kapolres periksa TPS yang rawan di Kepulauan Meranti
12 November 2024 14:00 WIB
Polres Kepulauan Meranti patroli skala besar jelang pelantikan presiden
19 October 2024 14:10 WIB
Apresiasi pos bhabinkamtibmas di Desa Bokor, Kapolda Riau minta pelayanannya ditingkatkan
12 October 2024 20:20 WIB
Kapolres Kepulauan Meranti dan Forkopimda tingkatkan sinergitas dan netralitas
11 October 2024 12:33 WIB
Penerimaan logistik Pilkada 2024 di Kepulauan Meranti dikawal ketat polisi
02 October 2024 14:09 WIB
BRGM ajak anak muda GLI kenal lebih dekat gambut dan mangrove di Kepulauan Meranti
29 September 2024 12:52 WIB
Polres Kepulauan Meranti tingkatkan patroli skala besar jelang pilkada
15 September 2024 8:32 WIB
Kapal pengangkut sayur tujuan Batam terbakar di Kepulauan Meranti
03 September 2024 14:31 WIB