Ini sejarah Syarifah Sembilan, taman baru diresmikan di Sungai Apit

id Syarifah sembilan, kerajaan kecik, kerajaan siak, taman syarifah sembilan, berita siak

Ini sejarah Syarifah Sembilan, taman baru diresmikan di Sungai Apit

Bupati Siak ketika meresmikan Taman Syarifah Sembilan. (ANTARA/HO-Pemkab Siak)

Siak (ANTARA) - Ruang Terbuka HijauTaman Syarifah Sembilan di Kecamatan Sungai Apit diresmikan Bupati Siak, Alfedri, Minggu (20/09), tapi banyak yang bingung mengapa dinamakan begitu dan siapa sebenarnya sosok tersebut.

Camat Sungai Apit, Wahyudi mengatakan, Syarifah Sembilan adalah tokoh penting dalam sejarah Kerajaan Siak. Ia mengakui nama itu memang tidak familiar, makanya Pemerintah Kabupaten Siak ingin mengangkat tokoh perempuan itu agar dikenal secara luas.

"Di Sungai Apit sendiri sebenarnya sudah diketahui orang cerita tentang Syarifah Sembilan. Tinggal lagi mengangkat kisahnya agar kita semua semakin tahu tentang sejarahnya," kata dia.

Dikatakannya, memang setelah peresmian taman itu, bahkan banyak pihak yang menilai Pemkab Siak keliru dengan penamaannya yang tidak popular. Bahkan ada yang meragukan jika Syarifah Sembilan hanyalah tokoh imajiner dalam cerita-cerita rakyat Melayu Siak.

Wahyudi memaparkan, Syarifah Sembilan adalah Srikandi kerajaan Siak pada zaman Raja Kecik. Ia yang menjaga pintu masuk atau benteng ke Sungai Siak di Kampung Tanjung Kuras.

Makam Syarifah Sembilan juga tercatat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak sebagai salah satu situs sejarah.

Makamnya di Kampung Tanjung Kuras rencananya juga akan dijadikan Cagar Budaya Kabupaten Siak.

Pihak kecamatan sudah mengusulkan makam itu masuk ke situs cagar budaya, dan sudah ditelusuri sampai ke Tanjung Kuras. Bukti sejarahnya ada tiga makam di kampung tersebut, pertama Makam Syarifah Sembilan, Makam Guru Ngaji dan makam Empang Kualo.

"Mari kita besarkan nama ini agar banyak orang yang penasaran dengan perjuangannya. Taman ini dinamakan Syarifah Sembilan sangat baik dan namanya sangat unik," kata camat.

Dari berbagai literatur, Srikandi ini mengusir penjajah dengan cara yang unik, yaitu dengan Tarian Zapin. Ketika itu dia ikut berperang melawan tentara Portugis dan masuk ke kapal perang lawan sebagai seorang penari Zapin untuk menghibur tentara penjajah.

Ia kemudian berhasil memainkan peran ganda untuk menumbangkan pihak Portugis. Tarian Zapin Syarifah Sembilan ini pernah ditampilkan pada acara Festival Siak Bermadah 2010 yang dibawakan oleh peserta dari Kecamatan Sungai Apit.

Baca juga: Mendedahkan kisah SSK II dalam panggung sandiwara di tanah Jogja

Baca juga: Mantan senator dan sutradara kawakan Malaysia sambangi Istana Siak