Suga menangkan posisi pemimpin partai berkuasa Jepang, gantikan Shinzo Abe

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, PM Jepang

Suga menangkan posisi pemimpin partai berkuasa Jepang, gantikan Shinzo Abe

Dokumentasi - Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga saat mengadakan konferensi pers di kediaman resmi Perdana Menteri Shinzo Abe di Tokyo, Jepang, Senin (29/5/2017). (ANTARA/REUTERS/Toru Hanai/am.)

Tokyo (ANTARA) - Yoshihide Suga (71), kawan politik dekat eks Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, memenangkan posisi pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) dalam pemilihan internal yang digelar pada Senin.

Suga berhasil memperoleh 377 suara dari total 534 suara sah dalam pemilihan umum yang diikuti anggota parlemen dari LDP serta perwakilan 47 cabang lokal partai tersebut. Lawannya, Shigeru Ishiba meraih 68 suara dan Fumio Kishida dengan 89 suara.

Baca juga: Survei: Yoshihide Suga jadi pilihan favorit menggantikan Perdana Menteri Abe

Dengan kemenangan itu, Suga menggantikan posisi Abe sebagai presiden partai hingga September 2021, sekaligus membuka jalan lebih lebar bagi dirinya dalam pemungutan suara pemilihan perdana menteri yang akan berlangsung pekan ini--juga untuk menggantikan Abe.

Secara kasar, Suga akan memenangkan pemungutan suara untuk menjabat perdana menteri di parlemen pada Rabu (16/9) mendatang, karena mayoritas anggota majelis rendah diisi oleh anggota LDP.

Shinzo Abe sendiri menjadi presiden LDP pada 2006 hingga 2007, kemudian sejak 2012 hingga 2020 ini. Dalam jabatannya sebagai perdana menteri, Abe baru saja mengundurkan diri pada 28 Agustus 2020 dengan alasan masalah kesehatan.

Sementara Suga sebelumnya menjabat sebagai sekretaris kabinet mendampingi Abe selama hampir delapan tahun masa pemerintahan. Ia menyebut akan terus mengejar program Abenomics, kebijakan ekonomi a la Shinzo Abe.

Selain itu, Suga berjanji untuk mengurusi masalah pengeluaran pemerintah dan reformasi selagi menghadapi pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap ekonomi. Ia juga tidak mengesampingkan masalah jangka panjang Jepang, yakni populasi lanjut usia dan rendahnya angka kelahiran.

Di samping hal tersebut, Suga--dengan pengalaman diplomatik yang tak banyak--harus menghadapi tantangan geopolitik, seperti menjalin relasi dengan pemenang pemilu presiden AS yang dijadwalkan berlangsung pada 3 November.

Ia juga harus menyeimbangkan perhatian terhadap agresivitas maritim China dengan saling ketergantungan ekonomi Jepang dan China.

Baca juga: Tuai kontroversi, Suga BTS rilis ulang mixtape lagu terbarunya "What Do You Think?"

Sumber: Reuters

Penerjemah: Suwanti