Singapura deteksi klaster baru COVID-19 di asrama pekerja asing

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, migran, corona

Singapura deteksi klaster baru COVID-19 di asrama pekerja asing

Pemandangan perahu yang nyaris kosong dekat Merlion Park, saat pariwisata harus menghadapi penurunan curam akibat mewabahnya virus corona (COVID-19), di sepanjang Marina Bay, Singapura, Kamis (26/3/2020). (REUTERS/EDGAR SU)

Singapura (ANTARA) - Otoritas kesehatan Singapura mendeteksi klaster-klaster baru COVID-19 di asrama-asrama pekerja asing yang sebelumnya ditemukan bersih dari infeksi, menyoroti tantangan dalam menahan persebaran virus yang sangat cepat menular.

Kebanyakan kasus-kasus di Singapura yang hampir sebanyak 57.000 berasal dari asrama-asrama yang berjubel yang dihuni lebih dari 300.000 yang sebagian besar para pekerja Asia Selatan yang dipekerjakan di sektor-sektor seperti konstruksi dan pembuatan kapal.

Baca juga: Kedubes RI catat 44 orang WNI telah sembuh dari COVID-19 di Singapura

Otoritas mengumumkan bulan lalu bahwa semua pekerja yang tinggal di asrama telah pulih atau teruji bebas dari COVID-19.

Tapi lebih dua pekan terakhir klaster-klaster baru muncul. Pada Rabu, kementerian kesehatan mengatakan klaster-klaster terdeteksi di tiga lagi asrama setelah menemukan tautan di antara kasus-kasus.

Di samping tes usap, Singapura juga melakukan tes serologis di asrama-asrama untuk menentukan apakah beberapa dari kasus ini merupakan infeksi saat ini atau sebelum-sebelumnya. Di antara 43 kasus baru di asrama yang terjadi Rabu, tes serologis memperlihatkan hasil sedikitnya 23 positif, yang mungkin menunjukkan infeksi sebelumnya, kata kementerian kesehatan.

Sementara pada awalnya mendapat pujian internasional dalam menahan persebaran virus, Singapura harus menjalankan karantina wilayah selama dua bulan setelah penularan massal di asrama-asrama. Singapura juga memulai karantina ketat dan menjalankan pengujian untuk asrama-asrama.

Pemerintah akan "bertindak lebih agresif dan lebih dini pada asrama-asrama pekerja migran" andaikan tahu lebih awal mengenai kasus tanpa gejala dan betapa mudahnya infeksi dapat menyebar, kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pidato pada Rabu.

Baca juga: 22 orang WNI dirawat di Singapura positif terpapar COVID-19

Baca juga: Empat TKI tiba di Inhil dari Malaysia dan Singapura, begini kondisi mereka


Sumber: Reuters

Penerjemah: Mulyo Sunyoto