Soal sapi kurban berujung demo, Agung minta mahasiswa kedepankan tabbayun

id Dprd Riau,polemik kurban dprd riau, ptpn v

Soal sapi kurban berujung demo, Agung minta mahasiswa kedepankan tabbayun

Agung Nugroho di depan spanduk mahasiswa yang menggelar aksi demo (ANTARA/Diana S)

Pekanbaru (ANTARA) - Perwakilan Mahasiswa Universitas Lancang Kuning menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Riau. Demo ini bersamaan dengan aksi buruh yang menolak RUU omnibus law.

Dalam aksi itu, mahasiswa juga menuntut penyelesaian terkait polemik dua ekor sapi kurban yang merupakan bantuan CSR dari PTPN V. Padahal apa yang menjadi tuntutan mahasiswa sudah diselesaikan oleh pihak Demokrat, DPRD Riau dan PTPN V.

Menanggapi aksi unjuk rasa itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota PekanbaruAgung Nugroho menjelaskan bahwa pihak DPRD Riau yang diwakili ketua Masjid Daarul Abrar, DPRD Riau, Sugeng Pranoto telah duduk semeja dengan pihak PTPN V dan perwakilan dari DPD Partai Demokrat Riau untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.

"Bahkan pihak DPD Demokrat Riau, juga telah mengganti sapi tersebut. Yang mengganti sapi ini adalah DPD Demokrat Riau, bukan saya atas nama pribadi maupun sebagai ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru," ucap Agung.

Kemudian, Agung juga memberikan klarifikasi terkait tuntutan mahasiswa yang meminta dirinya untuk meminta maaf.

"Soal permintaan maaf itu bukan saya tidak mau, tapi dalam kasus ini saya hanya bertindak sebagai penerima perintah dari pimpinan partai (DPD Demokrat Riau)," ujar Agung.

Bahkan, Agung sendiri tak terlibat dalam proses permintaan sapi tersebut ke PTPN-V.

"Karena sejak awal saya memang tidak pernah ikut terlibat dalam proses permintaan sapi ini. Termasuk meminta agar sapi tersebut dikirim ke DPD Demokrat Riau," katanya.

Meski kasus sapi kurban ini menuai polemik di tengah masyarakat, bahkan berujung terhadap aksi unjuk rasa, Agung tetap mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Aktifis Mahasiswa Universitas Lancang Kuning ini. Sebab aksi unjukrasa ini berlangsung damai dan tertib.

"Namun saya menyayangkan, ketika saya berkeinginan untuk menemui pendemo dan akan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, mereka (massa) malah pergi," ujar Agung.

Padahal kata Agung, penjelasan dan klarifikasi dari pihaknya penting untuk disampaikan. Sebab jika keterangan hanya disampaikan sepihak dan tidak ada ruang untuk menyampaikan klarifikasi, pihaknya akan dirugikan.

"Jadi saran saya, ada baiknya tabbayun dulu, karena jika apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar, maka jatuhnya itu fitnah dan mereka sendiri yang akan menanggung dosanya. Jadi kalau ada apa-apa silahkan tabbayun dulu. Saya justru senang kalau ada masyarakat yang mengingatkan saya selaku wakil rakyat di Kota Pekanbaru ini," kata Agung.