Pekanbaru wacanakan mulai aktifitas belajar tatap muka sekali seminggu

id Sekolah,sekolah pekanbaru

Pekanbaru wacanakan mulai aktifitas belajar tatap muka sekali seminggu

Petugas sekolah merapikan berkas di dalam ruangan kelas belajar mengajar yang kosong di SD N 15 Kota Pekanbaru, di Pekanbaru, Riau, Rabu (18/9/2019). (ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pras.)

Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru wacanakan aktivitas belajar mengajar tatap muka di sekolah setempat pada awal Agustus 2020 satu kali seminggu.

"Kini ni draf SOP-nya sudah disepakati bersama antara Disdik, Kemenag, Bappeda, Inspektorat, Litbang dan Diskes dan disampaikan ke Wali Kota untuk diteruskan ke Kementerian Agama dan Kemendikbud meminta persetujuan," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas di Pekanbaru, Rabu.

Ismardi Ilyas mengatakan, jika disetujui kementerian maka wacana aktifitas belajar tatap muka akan dimulai 3 Agustus 2020.

Adapun jenjang pendidikan yang akan mulai belajar sekali seminggu adalah untuk peserta didik SD/MI dan SMP/MTs sederajat di Kota Pekanbaru.

Kata dia, tata cara belajar mengajar tatap muka itu nantinya dalam satu kelas akan dibagi menjadi dua kelompok, guna menghindari kerumunan. Lalu kelompok tersebut akan di lakukan pembelajaran di hari berbeda misalkan, satu kelompok akan masuk kelas pada hari Senin dan satu lagi hari Kamis.

"Misalnya dalam satu kelas ada 36 siswa maka 18 siswa masuk hari Senin dan 18 siswa lagi masuk hari Kamis. Demikian untuk bangkunya akan kita beri jarak sesuai protokoler kesehatan," katanya.

Ia mengatakan, tatap muka ini dimaksimalkan untuk pembelajaran yang materinya sulit dianalisa oleh siswa dan orangtua sebagai pengganti guru di rumah.

"Nanti fokus kepada pelajaran yang diperkirakan sulit dianalisa orangtua. Karena orang tua itukan latar belakang pendidikannya berbeda, ada yang tidak tamat SD, ada yang sibuk bekerja," katanya.

Selanjutnya kata dia, untuk progres pembelajaran tatap muka Disdik akan melakukan evaluasi setelah 15 hari berjalan.

"Nanti akan kita evaluasi kalau efektif dan tidak ada dampak pada anak-anak bisa saja kita lanjutkan kita tambah jadi dua kali seminggu, tentunya tetap melaksanakan protokol Kesehatan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak," tukasnya.

Baca juga: Senin, aktifitas sekolah pembelajaran jarak jauh di Pekanbaru dimulai

Baca juga: Pekanbaru miliki 8.000 daya tampung bagi SMPN