Menteri Agama Facrul Razi sebut anak akan tentukan masa depan Indonesia

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, anak,Menag

Menteri Agama Facrul Razi sebut anak akan tentukan masa depan Indonesia

Menteri Agama (Menag) RI Facrul Razi. (ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) RI Facrul Razi mengatakan masa depan Indonesia juga akan ditentukan oleh keberhasilan dalam mendidik anak-anak yang ada saat kini.

"Kami selalu bersepakat bahwa masa depan Indonesia ditentukan anak-anak yang ada pada saat kini," kata dia saat menerima penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Artika Sari Devi manfaatkan barang bekas yang tergeletak di rumah untuk mainan anak

Oleh karena itu, Facrul Razi meminta dan mengimbau semua pihak agar tidak pernah lelah dalam mendidik termasuk melindungi anak-anak Indonesia dari kekerasan.

Dengan demikian, maka upaya dan cita-cita mencapai Indonesia emas dapat terwujud karena lahirnya generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

Secara umum, ujar dia, upaya perlindungan dan mendidik anak Indonesia sudah menjadi kegiatan harian. Sebab, kementerian tersebut memiliki jutaan anak yang tersebar di pondok pesantren, panti asuhan, madrasah dan lain sebagainya.

Senada dengan itu, Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan anak adalah masa depan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilindungi perkembangannya.

"Perlindungan anak adalah yang paling penting dari seluruh unsur di rehabilitasi sosial," kata dia.

Menurut dia, tidak ada yang lebih penting dari pada anak. Sebab, beberapa tahun ke depan mereka lah yang akan menentukan arah bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, ia meminta KPAI tidak perlu khawatir terkait kebijakan, program maupun anggaran di Kementerian Sosial karena akan terus dimaksimalkan dalam rangka perlindungan anak.

Baca juga: Minimalisasi kasus kejahatan seksual terhadap anak, Pemerintah harus buat program sistimatik lindungi anak

Baca juga: Kak Seto prihatin pada jumlah kematian anak akibat pandemi COVID-19


Pewarta: Muhammad Zulfikar