Jakarta (ANTARA) - Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) pada Kamis mengumumkan insiden yang terjadi di fasilitas nuklir di Natanz tidak menyebabkan kerusakan dan fasilitas pengayaan bahan bakar itu beroperasi seperti biasa.
Sarana Pengayaan Bahan Bakar Natanz merupakan salah satu sarana pengembangan nuklir milik Iran yang diawasi oleh badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Fasilitas terbut dibangun di atas tanah seluas 100.000 meter persegi, beberapa sarana dibangun di bawah permukaan tanah sedalam delapan meter.
Baca juga: Rusia dituduh tawarkan uang ke Taliban jika mampu bunuh tentara
"Insiden itu terjadi di area terbuka di fasilitas nuklir Iran, Natanz. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan, dan fasilitas nuklir beroperasi seperti biasa," kata juru bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi sebagaimana dikutip oleh kantor berita Tasnim.
Sejumlah ahli dari Organisasi Energi Atom Iran masih memeriksa penyebab kejadian, kata dia. "Belum ada laporan terkait kontaminasi meskipun salah satu gudang yang tak terpakai dan sedang dalam perbaikan itu rusak, tetapi bukan fasilitas nuklir (yang rusak, red)," kata Kamalvandi ke kantor berita IRNA.
Sejauh ini, otoritas terkait belum menjelaskan lebih jauh insiden apa yang terjadi di Natanz.
Baca juga: Rusia dituduh tawarkan uang ke Taliban jika mampu bunuh tentara AS
Sumber: Reuters
Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Berita Lainnya
Presiden Prabowo Subianto langsung gelar rapat usai retret kabinet
28 October 2024 14:12 WIB
Ada ancaman, pesawat Air India terkapsa mendarat darurat di Kanada
16 October 2024 14:06 WIB
Menag Yaqut Cholil bersyukur fase pemberangkatan Jamaah Calon Haji berjalan lancar
10 June 2024 14:04 WIB
Pesawat jet buatan China perkuat hubungan kerja sama China-Indonesia
04 May 2024 11:50 WIB
Rusia siap berbagi pengalaman dengan Indonsia untuk kembangkan energi nuklir
27 March 2024 13:41 WIB
Pengamat sebut salaman Menkeu Sri Mulyani-Prabowo tepis isu miring di publik
27 February 2024 11:16 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres serukan gencatan senjata hindari tragedi besar di Gaza
09 February 2024 16:25 WIB
Pemerintah pulangkan 28 orang WNI korban TPPO dari Kamboja
05 October 2023 11:39 WIB