Washington (ANTARA) - Badan intelijen Amerika Serikat menyimpulkan militer Rusia menawarkan hadiah uang ke sekelompok milisi yang terkait dengan Taliban di Afghanistan jika mereka berhasil membunuh pasukan AS dan tentara dari negara koalisi lainnya, demikian temuan dari New York Times, Jumat (26/6).
Dari keterangan seorang pejabat terkait, New York Times menulis AS sejak bulan lalu yakin salah satu unit dari intelijen militer Rusia menawarkan hadiah setelah beberapa serangan berhasil dilakukan. Unit itu juga diyakini terkait dengan percobaan pembunuhan di Eropa.
Beberapa organisasi bersenjata yang terkait erat dengan unit intelijen itu diduga telah menerima uang hadiah tersebut, demikian New York Times mewartakan.
Gedung Putih, Badan Intelijen AS (CIA) dan Direktorat Intelijen Nasional menolak menanggapi temuan New York Times itu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menerima informasi mengenai temuan intelijen tersebut, tulis harian tersebut. Pihak New York Times menyampaikan Gedung Putih belum menentukan sikap terhadap tawaran hadiah uang untuk milisi dari intelijen Rusia itu.
Setidaknya, 20 warga AS tewas terbunuh dalam pertempuran pada 2019, kata New York Times. Sejauh ini belum jelas kasus kematian mana yang dicurigai terkait dengan skandal tersebut.
Setelah hampir selama 20 tahun berperang melawan Taliban, AS mencari cara keluar dari Afghanistan dengan mendorong adanya perundingan damai antara Pemerintah Afghanistan dengan kelompok garis keras yang menguasai sejumlah wilayah negara.
AS dan Taliban pada 29 Februari menyepakati perjanjian yang salah satunya mewajibkan AS menarik pasukannya secara bertahap dari Afghanistan.
Kekuatan militer AS di Afghanistan telah menurun sampai nyaris mencapai angka 8.600 prajurit. Penarikan itu dilakukan lebih awal dari jadwal yang telah disepakati dengan Taliban. Salah satu alasannya, AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) khawatir pasukan mereka tertular COVID-19, kata keduanya pada akhir Mei.
Baca juga: Taliban nyatakan gencatan senjata Idul Fitri selama tiga hari
Baca juga: Gawat, Taliban culik enam wartawan Afghanistan
Berita Lainnya
Kabul sambut baik rencana Rusia untuk hapus Taliban dari daftar teroris
28 May 2024 10:07 WIB
PBB desak Taliban untuk hapus dekret penutupan salon kecantikan
06 July 2023 11:57 WIB
Pejabat tinggi Taliban jadi target bom bunuh diri, Gubernur Balkh tewas
10 March 2023 15:40 WIB
Arab Saudi dan Qatar desak Taliban untuk batalkan larangan perempuan berkuliah
22 December 2022 15:41 WIB
PBB: Perlakuan Taliban pada perempuan mungkin jadi kejahatan kemanusiaan
26 November 2022 16:34 WIB
Tokoh senior Taliban Bashir Noorzai telah dibebaskan dari Penjara Guantanamo AS
19 September 2022 15:58 WIB
Harga minyak naik tipis di Asia ditopang sinyal permintaan BBM AS yang kuat
31 August 2022 10:20 WIB
Taliban akan gelar pertemuan dengan ulama dan seluruh pemimpin suku Afghanistan
29 June 2022 10:44 WIB