Pekanbaru (ANTARA) - Ketua Fraksi PKB DPRDProvinsi Riau Ade Agus Hartanto meminta agar pemerintah daerah untuk memperketat protokoler kesehatan sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19 lantaran terjadinya lonjakan kasus positif dalam sepekan ini.
"Kita perhatikan banyak yang mengabaikan protokoler kesehatan COVID-19 ini. Mungkin karena adanya istilah new normal seakan masyarakat menganggap sudah normal padahal pandemi ini belum berakhir. Jadi kita minta pemda memperketat pengawasan. Kalau bisa diganti saja istilah new normalkarena sangat ambigu," ucap Ade Agus Hartanto di Pekanbaru, Kamis.
Sebagai informasi sejumlah klaster baru terus bermunculan, dimana ada dua klaster penularan besar, yakni klaster Palembang dan klaster BRI. Pada Rabu (24/6) tekonfirmasi 24 orang positif coronasehingga totalnyamenjadi 217 orang.
"Yang saya lihat semakin ke sini masyarakat cenderung abai sehingga saya meminta semua lini untuk bekerjasama. Jangan ada negosiasi terhadap pandemi ini," ucapnya.
Baca juga: Bayi 10 bulan di Pekanbaru tertular COVID-19 dari kegiatan takziah. Kok bisa?
Menurutnya, istilah tatanan kenormalan baru atau new normal membuat masyarakat salah persepsisehingga dirinya mengusulkan agar istilah ini diganti sesuai dengan kondisi saat ini dengan memperhatikan aspek perekonomian tanpa mengesampingkan keamanan dan keselamatan masyarakat dalam beraktivitas.
"Jangankan masyarakat awam, pemerintah saja dengar new normal sudah menganggap seperti normal semua. Kita perhatikan tempat keramaian, standar protokolernya jauh dari baik. Itupun seadanya. Ada cek suhu tubuh, malah demam-deman sedikit dikasih lewat. Maunya kan ga seperti itu," ucap Ketua Komisi I DPRD Riau itu.
Baca juga: Prajurit TNI meninggal di Kongo akan dimakamkan di Pekanbaru
Dia memberikan contoh yang terjadi di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, dimana untuk mengisi kartu kuning kesehatan harus mengantre dan terjadi penumpukan orang. Hal ini dapat memicu penularan COVID-19.
"Termasuk di bandara. Pemeriksaan kartu kuning kesehatan tapi malah terjadi penumpukan. Petugas hanya beberapa orang. Ini yang justru menimbulkan kerumunan. Seharusnya ditambah petugas, ada pembatasan-pembatas orang untuk berkumpul," paparnya.
Baca juga: COVID-19 melonjak, ASN Pekanbaru kembali kerja di rumah
Berita Lainnya
DPRD Riau minta Disdik antisipasi calon siswa "titipan" saat PPDB
02 May 2024 18:33 WIB
Suara NasDem Riau naik 105 persen, rebut dua kursi pimpinan DPRD kabupaten
08 April 2024 21:31 WIB
Repol : Bulan puasa tak jadi penghalang tampung aspirasi rakyat
30 March 2024 10:35 WIB
DPRD Riau telusuri dugaan jual beli lahan manggrove di Meranti
15 March 2024 13:52 WIB
Anggota DPRD Riau minta pemprov perbaiki jalan rusak di Rohul
14 March 2024 14:00 WIB
GALERI FOTO - Komisi V DPRD Riau kunjungan observasi ke Disdik Kepri
08 March 2024 10:15 WIB
Gantikan Sulastri, Kartika Roni dilantik sebagai Anggota DPRD Riau
07 March 2024 15:18 WIB
Komisi III DPRD Riau bakal evaluasi BUMD merugi
06 March 2024 18:17 WIB