Pasukan Gajah Usir Gajah Liar

id pasukan gajah, usir gajah liar

Pasukan Gajah Usir Gajah Liar

Pekanbaru, (ANTARARIAU News) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau, menyiapkan tim pengusir gajah liar (flying squad) untuk mengantisipasi gejolak konflik antara gajah dengan manusia yang tinggal di sekitar hutan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Kurnia Rauf di Pekanbaru, Selasa (15/11), mengatakan ada sekitar enam tim 'flying squad' yang telah dibentuk oleh pihaknya.

"Enam tim tersebut tersebar di sejumlah wilayah rawan konflik yang ada di Provinsi Riau, salah satunya di Kabupaten Bengkalis, tepatnya di dua kecamatan, yakni Mandau dan Pinggir," katanya.

Tim pengendali gajah tersebut menurut Kurnia, sebelumnya dibentuk berdasarkan kesempatan dan kesepahaman di internal BBKSDA Riau dan BKSDA Pusat.

"Tim ini nantinya akan difokuskan untuk menghalau gajah-gajah liar agar tidak merusak perkebunan dan rumah warga yang berada di wilayah rawan konflik," tuturnya.

Saat ini, kata dia, tim 'flying squad' juga telah siap untuk melakukan penghalauan gajah liar yang mengamuk di sejumlah wilayah Riau, tinggal hanya bagaimana agar tim ini dapat bekerja maksimal mungkin hingga mampu meminimalisir angka konflik gajah dengan manusia.

"Intinya dan yang paling penting, begitu terjadi konflik, sebaiknya masyarakat segera memberikan laporan ke BBKSDA. Setelah itu, baru akan dilakukan pemantauan lapangan dan segera akan diterjunkan tim 'flying squad'," demikian Kurnia.

Sementara kabar terkini menyebutkan, segerombolan gajah liar sempat mengamuk dan merusak puluhan hektare perkebunan dan merobohkan sebuah rumah yang berada di Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Kawanan gajah liar tersebut sudah mulai bermunculan sejak lima hari terakhir, namun menurut sumber banyak warga tempatan, sejauh ini belum ada antisipasi dari pihak terkait, meski sebenarnya warga telah melaporkannya secara lisan ke BBKSDA dan pemerintah setempat.

Gajah-gajah itu paling sering keluar di sore dan malam hari. Akibatnya, banyak warga yang mengaku khawatir menjadi korbannya.