BBKSDA Kerahkan Pasukan Gajah Untuk Redam "Konflik"

id bbksda kerahkan, pasukan gajah, untuk redam konflik

Pekanbaru, 24/3 (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau akan menerjunkan pasukan gajah untuk meredam "konflik" antara gajah liar dan manusia di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. "Kami akan mempertimbangkan untuk menurunkan pasukan gajah latih untuk menghalau gajah liar," kata Kepala BBKSDA Riau, Trisnu Danisworo, kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu. Trisnu mengatakan konflik gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dan warga di Desa Petani Kecamatan Mandau terus meningkat. Bahkan, seekor gajah telah ditemukan mati mengenaskan dan hingga kini belum diketahui pelaku pembunuhan satwa dilindungi tersebut. Gajah jinak yang diterjunkan ke lokasi konflik kemungkinan besar berasal dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas di Kabupaten Siak. "Pengerahan pasukan gajah latih juga untuk menyosialisasikan kepada masyarakat setempat bahwa gajah juga bisa bersahabat dengan manusia," ujarnya. Konflik gajah dan manusia di Kecamatan Mandau terus memanas dalam beberapa bulan terakhir. Sebabnya, daerah tersebut masuk dalam lintasan (home range) gajah liar. Rumah dan tanaman perkebunan warga pun banyak yang mengalami kerusakan akibat mamalia besar ini berkeliaran di daerah tersebut. Kawanan gajah yang masuk perkempungan ini diduga berasal dari kawasan Suaka Margasatwa (SM) Balai Raja. Kawasan konservasi tersebut kini sudah luluh lantak karena berubah fungsi menjadi perkebunan dan permukiman warga. BBKSDA Riau memperkirakan jumlah gajah yang kehilangan habitat dari Balai Raja mencapai 40 ekor.