Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru membutuhkan sekitar 2.000 unit lagi alat rapid test karena ketersediaan alat yang sama kini masih terbatas.
"Tambahan alat rapid test tersebut dibutuhkan mendukung upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan cara menemukan orang yang terpapar dan selanjutnya mengobati," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr. Zaini Rizaldy dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, kebutuhan tambahan alat rapid test itu sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, sementara Pemerintah Kota Pekanbaru melalui tim gugus tugas percepatan penanganan COVID--19 gencar melakukan rapid test masal di sejumlah kecamatan yang memiliki sebaran kasus COVID-19 cukup tinggi.
Ia mengatakan bahwa rapid test dianggap efektif, dan sebagai langkah awal untuk menemukan orang tanpa gejala yang positif COVID-19. Jika hasil rapid test reaktif, maka akan dilanjutkan ke pengambilan sampel swab.
"Saat ini yang dikhawatirkan adalah orang tanpa gejala. Orang tersebut tidak memiliki gejala COVID-19, namun ia dapat memindahkan virus tersebut ke orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah," katanya.
Berita Lainnya
Pemko Pekanbaru gesa perbaikan infrastruktur
09 March 2024 11:40 WIB
Pemkot Pekanbaru bangun 68 rumah layak huni tahun ini
10 February 2024 21:31 WIB
Pemkot Pekanbaru usulkan 23 ranperda untuk tahun 2024
15 November 2023 16:07 WIB
Rp500 juta untuk akreditasi puskesmas di Pekanbaru
12 October 2023 6:45 WIB
Ada Pekan Maulid Festival di Pekanbaru
06 October 2023 6:03 WIB
Pekanbaru mulai bongkar gedung MPP yang terbakar
28 September 2023 15:24 WIB
Pemerintah Kota Pekanbaru entaskan 3.500 jiwa kemiskinan ekstrem
25 September 2023 14:02 WIB
Pekanbaru targetkan angka prevelansi stunting turun menjadi 10 persen
23 September 2023 7:35 WIB