SIAK, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Siak, Provinsi Riau, membangun turap dengan konsep "Waterfront City" di Kecamatan Sungai Apit yang hanya baru selesai 140 meter berada di Jalan Sultan Syarif Kasim, tepi laut dekat sebuah dermaga.
"Di Sungai Apit ini, Bupati Alfedri juga ingin menata sebaik mungkin agar ke depannya dapat menarik investor lebih banyak lagi. Kita sampaikan juga dengan camat, agar mengingatkan masyarakat, jangan membuat jamban lagi di luar bangunan rumah khususnya di sekitar turap," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Pemukim Siak, Irving Kahar, Rabu.
Waterfront City itu, menurutnya juga sebagai sarana pendukung untuk menjadikan Kecamatan Sungai Apit menjadi magnet ekonomi baru di Kabupaten Siak. Makanya infrastruktur jalannya juga perlu dibenahi seperti di Jalan Diponegoro, Kampung Parit I/II yang akan dilebarkan hingga 14 meter dengan bahu jalan.
Saat ini telah selesai dibangun selama dua bulan menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Siak sekitar Rp190 juta. Rencananya untuk yang ke arah barat dan timur dari turap akan dilanjutkan pembangunannya serta ada pedestarian.
Meskipun belum tuntas semuanya, masyarakat mulai ramai mendatangi Waterfront City Sungai Apit ini untuk melihat matahari terbenam. Tak lupa juga dengan sambil mengabadikan momen indah dengan langit jingga di sebelah barat.
Keindahan cahaya lampu sepanjang Waterfront City ini pada malam hari juga menjadi perhatian. Masyarakat seolah tak perlu ke Pusat Kota Siak lagi kalau hanya untuk melihat keindahan turap.
Setelah puas menikmati senja di Waterfront City Sungai Apit, bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju ruang hijau terbuka (RTH) yang lokasinya sangat berdekatan. Ruang terbuka untuk publik seluas 70x40 meter persegi ini juga masih ada rencana tahun kedua pembangunan.
Bupati Siak, Alfedri sudah meninjau pembangunan tahap awal waterfront city tersebut Selasa kemarin (2/6). Menurutnya Kecamatan Sungai Apit ini akan menjadi Kota Siak kedua yang sangat indah jika penataan pembangunannya sudah dimulai dari sekarang.
Wilayah Waterfront City Sungai Apit ini bisa saja menjadi pusat bisnis, rekreasi, dan perdagangan serta penggerak utama perekonomian di Kabupaten Siak. Kawasan itu bakal menjadi magnet ekonomi baru bagi Pemkab Siak, bahkan Riau.
"Jika sektor minyak dan gas suatu saat tidak dapat lagi diandalkan, Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) di Sungai Apit ini akan menjadi masa depan Siak. Makanya kawasan industri ini harus kuat secara infrastruktur. Mau tidak mau, ini harus digenjot," sebut bupati.
Baca juga: Jembatan Tri Bejuangsa Tualang kini tak menakutkan lagi
Baca juga: Mendedahkan kisah SSK II dalam panggung sandiwara di tanah Jogja
Baca juga: Aparat gabungan bersih-bersih tempat ibadah dan objek wisata di Siak
Berita Lainnya
Sebanyak 1.000 bendera Merah Putih dikibarkan di "Waterfront City" Pontianak
15 August 2022 13:06 WIB
Wow, mantan Bupati Kampar kembalikan uang dalam kasus Jembatan Waterfront City
22 January 2021 23:39 WIB
Mantan Bupati Kampar dipanggil KPK, ini kasusnya
21 January 2021 19:13 WIB
KPK dalami peran dosen UI jadi konsultan perencana Jembatan Kampar
03 October 2020 23:09 WIB
KPK panggil dosen UI terkait kasus korupsi jembatan di Kampar
02 October 2020 18:38 WIB
Pejabat Dinas PU Kampar ditahan KPK terkait korupsi proyek Jembatan Waterfront City
01 October 2020 8:20 WIB
Pembangunan Waterfront City di Kampar sebelum Bintang jabat Dirut Hutama Karya
09 August 2020 6:15 WIB
Dua saksi kasus korupsi proyek Jembatan Bangkinang dipanggil KPK
14 July 2020 23:00 WIB