Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju Prof Dr K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A atau yang akrab dipanggil Din Syamsuddin mengatakan kebijakan kenormalan baru (new normal) yang segera diterapkan oleh pemerintah Indonesia akan mengoreksi berbagai sistem dunia pascapandemi COVID-19.
"Karena pandemi ini buah dari sistem dunia yang lama dan turunannya, yakni pada sistem ekonomi, politik dan budaya," katanya saat diskusi virtual terkait The New Normal Indonesia yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Polri telah buka kembali layanan Satpas SIM dan Samsat
Ia mengatakan menurut telaah sistem dunia selama ini yang berusia hampir satu abad bertumpu pada humanisme sekuler kemanusiaan yang sekularistik.
Hal tersebut hanya memandang hidup manusia kini dan di sini tidak ada nanti dan di sana. Kemudian tidak ada yang disebut dengan dimensi eskatologis sebagaimana yang diajarkan agama.
Eskatologi merupakan ilmu teologi yang berbicara tentang hal-hal yang bertalian dengan akhir zaman
"Maka lahirlah tidak ada pertanggungjawaban," katanya.
Din mengatakan hal tersebutlah yang melanda dunia dan terjadi aneka kerusakan. Bahkan, sejumlah pakar menyebut saat ini sedang terjadi gangguan besar.
Selanjutnya ada pula yang menyebut situasi saat ini tengah terjadi pergeseran besar hingga ketidakpastian dunia. Oleh karena itu, kenormalan baru diharapkan dapat menciptakan suatu tatanan yang lebih baik dan tidak sekadar kembali kepada kehidupan ke belakang.
"Bagi kita di Indonesia 'new normal' tentu harus menjadi harapan agar krisis segera berlalu," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu.
Lebih jauh dari itu, dalam konteks keindonesiaan masyarakat dan semua pemangku kepentingan perlu mencari tahu makna apa yang diberikan pada kenormalan baru itu.
Terakhir, kata dia, sebagai manusia yang beriman dalam masing-masing agama menginginkan tatanan baru tersebut tidak lepas dan jauh dari nilai-nilai ketuhanan.
Artinya, musibah-musibah harus dihadapi dengan instrospeksi diri, mawas diri terhadap apa saja yang dilakukan selama ini, demikian M Din Syamsuddin.
Baca juga: RSD Wisma Atlet catat 2.317 pasien COVID-19 sembuh
Baca juga: Saat mal dibuka, sudah siapkah anda berkunjung?
Pewarta : Muhammad Zulfikar
Berita Lainnya
BNPB sebut Hari Kesiapsiagaan Bencana merupakan momentum bangkitkan kesadaran masyarakat
26 April 2024 12:24 WIB
BMKG prakirakan hujan petir hingga berawan dominasi kondisi cuaca di Indonesia
26 April 2024 12:08 WIB
Madonna berterima kasih pada anak-anaknya telah berperan selama tur "Celebration"
26 April 2024 12:00 WIB
Departemen Pertanian AS perbarui makanan sekolah guna batasi asupan gula anak
26 April 2024 11:45 WIB
BTN pastikan kondisi likuiditas cukup memadai di tengah kenaikan BI-Rate
26 April 2024 11:37 WIB
Ekonom nilai keputusan kenaikan BI-Rate dukung stabilitas nilai tukar rupiah
26 April 2024 11:06 WIB
Sandiaga Uno sebut telah memberikan masukan ke PPP dukung Prabowo-Gibran
26 April 2024 10:54 WIB
Kakanwil Kemenkumham Riau ajak masyarakat sadar potensi kekayaan intelektual
26 April 2024 10:43 WIB