Jakarta (ANTARA) - Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto meminta para Kaopsda dan Kaopsres Aman Nusa II agar memastikan anggota TNI-Polri berada di titik-titik keramaian untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan di masa kenormalan baru.
"Sesuai dengan arahan Presiden bahwa untuk memastikan pelaksanaan kesiapan kita menuju ke tatanan atau normal yang baru, beliau menginginkan TNI-Polri ada di setiap keramaian untuk lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yang telah kita sepakati lewat PSBB agar masyarakat bisa tetap produktif dan aman dari penularan COVID-19," kata Komjen Agus Andrianto dalam rapat analisa dan evaluasi Operasi Aman Nusa II bersama para pejabat utama operasi tingkat Mabes Polri, Polda, dan Polres melalui konferensi video dari Ruang Pusdalsis Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/5).
Baca juga: Nekat gelar aksi saat PSBB, empat pemuda diancam empat bulan penjara
Kepala Operasi Kepolisian Terpusat (Kaopspus) Aman Nusa II Penanganan COVID-19 itu juga meminta agar para Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk sosialisasi agar dapat menjangkau seluruh masyarakat.
"Agar 40.194 Bhabinkamtibmas disiapkan untuk melakukan sosialisasi protokol masyarakat produktif dan aman COVID-19," katanya.
Agus menjelaskan, sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, penerapan tatanan normal baru di berbagai daerah akan dilakukan secara bertahap.
Untuk tahap awal, akan diterapkan di empat provinsi yaitu Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Gorontalo serta 25 kabupaten/kota yang sebelumnya telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Di daerah-daerah itu akan dikerahkan personel TNI-Polri untuk mengawasi dan memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di lapangan, khususnya terkait kewajiban masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak dan mencegah terjadinya kerumunan.
Ia berharap bahwa upaya tersebut dapat meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan sehingga angka penularan COVID-19 akan semakin menurun.
"Dengan upaya ini, diharapkan memunculkan kesadaran dan kedisiplinan yang kuat dari masyarakat sehingga dapat menekan angka persebaran virus serta menekan R-0 (R-Nought) agar tetap di bawah 1, yang merupakan syarat mutlak untuk kita bisa masuk ke tatanan atau norma baru sehingga masyarakat tetap produktif dan aman COVID," kata mantan Kapolda Sumut ini.
Baca juga: Penularan COVID-19 lewat transmisi lokal di Pekanbaru menurun jadi satu sejak PSBB
Baca juga: Dinilai banyak merugikan warga, sejumlah elemen masyarakat Surabaya minta PSBB III dihentikan
Pewarta : Anita Permata Dewi
Berita Lainnya
MUI: Tradisi Lebaran Ketupat tidak bertentangan dengan Islam
19 April 2024 15:56 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno sebut Pulau Bali belum 'overtourism'
19 April 2024 15:44 WIB
BPH Migas awasi distribusi BBM saat arus balik Lebaran di Tangerang, Banten
19 April 2024 15:33 WIB
China desak komunitas internasional untuk dukung kemerdekaan Palestina
19 April 2024 15:01 WIB
BIJB Kertajati catat jumlah penumpang angkutan Lebaran lampaui target
19 April 2024 14:31 WIB
Ribuan penumpang pesawat tunda keberangkatan dampak abu vulkanik Gunung Ruang
19 April 2024 14:11 WIB
Juara Iga Swiatek melenggang mulus ke perempat final Stuttgart
19 April 2024 14:03 WIB
TNI AU tingkatkan sinergitas dengan TNI AD untuk perkuat pertahanan negara
19 April 2024 13:54 WIB