Pekanbaru (ANTARA) - Yesi Gusnita, seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, saat ini hanya bisa terkulai tak berdaya di atas tempat tidur.
Ia divonis dokter mengalami beberapa penyakit kritis sekaligus, yaitu paru-paru basah, anemia, juga hipoalbumin. Awalnya, penyakit yang diderita Yesi bermula saat ia mengandung anak pertamanya. Fisiknya yang lemah membuat kondisi sang bayi juga menjadi lemah. Waktu itu, dokter sudah memvonis Yesi mengalami penyakit paru-paru basah yang mulai kritis.
Hingga tiba suatu saat ketika kandungannya yang belum berusia 9 bulan terpaksa harus lahir tiga bulan lebih awal. Anaknya pun lahir secara prematur.
Alhamdulillah, sang anak masih diberikan kesehatan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Namun, kondisi Yesi pasca melahirkan terus menurun. Fisiknya semakin melemah. Hingga saat ini, mengalami kelumpuhan.
Sampai saat ini, Yesi selalu merindukan anaknya. Akibat sakit yang ia derita, ia tak bisa selalu bersama anaknya karena si buah hati diasuh oleh adiknya. "Saya rindu untuk menggendong anak saya," kata Yesi belum lama ini.
Suaminya Yesi saat ini bekerja di Malaysia sebagai buruh kasar. Dampak COVID-19 saat ini, membuat sang suami tak bisa memenuhi kebutuhan secara penuh.
Hibban program ACT Riau mengatakan akan berikhtiar melakukan pengobatan dengan terapi, di samping juga memenuhi kebutuhan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti kebutuhan pangan.
Saat ini, Yesi tidak tinggal bersama suaminya karena masih berada di Malaysia, sedangkan ia tinggal bersama ibunya. Sementara sang ayah sudah meninggal dunia.
"Sobat dermawan, mari bantu pengobatan Yesi yuk, melalui rekening virtual atas nama Aksi Cepat Tanggap BNI Syariah8660291020040362," ajak Hibban.
Warga Tualang usai melahirkan, langsung lumpuh. Mari bantu Yesi
Ia divonis dokter mengalami beberapa penyakit kritis sekaligus, yaitu paru-paru basah, anemia, juga hipoalbumin,"