Harga minyak dunia anjlok, Waka DPRD Riau desak pemerintah turunkan harga BBM

id DPRD RIAU,harga minya turun, harga minyak

Harga minyak dunia anjlok, Waka DPRD Riau desak pemerintah turunkan harga BBM

Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar (ANTARA/ANTARA)

Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Riau Asri Auzar meminta pemerintah untuk segera menetapkan kebijakan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) lantaran harga minyak dunia anjlok hingga ke kisaran USD 20 per bareldalam beberapa pekan terakhir.

"Dalam regulasi, kan sudah diatur apabila harga minyak dunia naik, maka naiklah harga minyak di pasaran. Sebaliknya apabila harga minyak dunia turun, maka turun juga harga di pasaran. Hari ini harga minyak kan turun drastis maka saya minta pemerintah untuk menurunkan harga BBM di SPBU-SPBU," ucap Asri Auzar di Pekanbaru, Senin.

Asri meminta Pemprov Riau untuk menyuarakan penurunan harga BBM kepada pemerintah pusat. Karena kebijakan serupa sudah di tetapkan oleh negera-negara lainya, bahkan Malaysia menjual pertamax pada harga Rp4.500 setelah turunnya harga minyak dunia.

"Kita minta Pemprov Riau untuk mencerna ini dengan baik, karena kebijakan ini berhubungan dengan masyarakat. Jangan campur adukan kepentingan masyarakat dengan kepentingan keuangan negara," ucap Ketua DPD Demokrat Riau itu.

Apalagi penurunan ekonomi masyarakat di tengah pandemi virus corona disease atau COVID-19 akibat pembatasan aktivitas di luar rumah. Sehingga jika ada suatu kebijakan jangan dibebankan kepada masyarakat.

Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi suatu hal paling mendesak yang harus dilakukan pemerintah pada saat ini.

"Karena perekonomian masyarakat ikut menurun, pendapatan mereka dihantam oleh COVID-19, sangat berdampak. Pemerintah jangan tutup mata, kita tidak boleh bebankan ini kepada masyarakat. Ini namanya tidak adil," ujar wakil rakyar asal Kabupaten Rokan Hilir ini.

Asri menyadari bahwa penurunan harga minyak dunia ini akan berdampak pada turunnya Dana Bagi Hasil Migas yang diterima oleh Provinsi Riau sebagai daerah penghasil migas.

"Kita tahu DBH kita akan turun diprediksi APBD kita juga turun pula, saya dapat pastikan itu. Cobalah Bapenda untuk menggali sumber pendapatan daerah dari sektor lainnya. Sangat banyak perusahaan yang mencari keuntungan di Riau. Tapi hasil pajaknya tidak bisa dinikmati masyarakat, silahkan kejar pajaknya daru sektor ini," ucap Asri.

Sebagai informasi, meski Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) menyetujui untuk memangkas produksi harga minyak, sebesar 9,7 juta barel per hari. Tapi harga minyak dunia tetap mengalami penurunan drastis.

Baca juga: Polisi Riau bongkar sindikat pencurian minyak mentah Rp2,4 miliar

Baca juga: Harga minyak mentah jatuh di tengah kekhawatiran permintaan dipicu virus corona