Indragiri Hilir (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Riau menyiapkan 201 kamar di rumah sakit karantina pasien dengan pemantauan (PDP) virus corona atau COVID-19.
"Kita menyaipkan 124 kamar dan 77 kamar cadangan untuk karantina PDP di Gedung Islamic Center Tembilahan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan COVID-19, Trio Beni Putra kepada Antara, Selasa.
Trio mengatakan bahwa pembangunan tersebut ditangani oleh Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang(PUPR) Inhil.
"Saat ini PUPR sedang mencari kontraktor untuk melaksanakan kegiatan tersebut," ujar Trio PltKadiskominfoPersantik Inhil ini.
Untuk pembangunan rumah sakit karantina itu, Pemkab Inhil menggelontorkan anggaran Rp10 miliar.
"Untuk anggaran pembangunan tersebut kurang lebih Rp10 miliar dari APBD Inhil," katanya.
Nantinya, lanjut Trio pembangunan akan dibagi menjadi empat bagian mulai dari pembangunan jalan menuju Islamic Center, kamar, kamar mandi, dan plafon.
"Pekerjaan jalan, kamar, kamar mandi dan plafon nanti dikerjakan oleh rekanan yang beda-beda," seburnya.
Pembangunannya direncanakan rampung 15 hari setelah ditetapkan rekanan.
Selain itu, dia mengutarakan pembangunan rumah sakit karantina ini ditargetkan akan dimulai dalam pekan ini.
"Semoga pembangunan rumah sakit karantina ini berjalan dengan lancar tanpa ada kendala," tukasnya.
Untuk diketahui data saat ini, orang dengan pematauan (ODP) di Inhil mencapai 176 kasus dan PDP lima kasus.
(ADVETORIAL)
Baca juga: Mantan presiden Republik Kongo meninggal akibat corona di Prancis
Baca juga: Pekanbaru jadikan Rusunawa Rejosari lokasi cek kesehatan TKI bukan karantina
Baca juga: Kapolres Inhil harapkan penyemprotan disinfektan bisa dilaksanakan setiap hari
Baca juga: Disdagri Inhil masih izinkan pasar mingguan, begini alasannya
201 kamar disiapkan untuk rumah sakit karantina PDP di Inhil
Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan COVID-19, Trio Beni Putra. (Adriah)
