Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI mengungkapkan progres konstruksi pembangunan rumah sakit darurat untuk pengendalian infeksi penyakit menular COVID-19 di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sudah mencapai 92 persen.
"Pembangunan fasilitas tersebut sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo dengan keseluruhan progres konstruksi saat ini sudah 92 persen," sebutketerangan tertulis Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Harga minyak mentah jatuh di tengah kekhawatiran permintaan dipicu virus corona
Rencana kapasitas tampung RS tersebut adalah sebanyak 1.000 tempat tidur.
Pada tahap I akan dibangun dua gedung bertingkat dua untuk menampung 340 tempat tidur dengan sebanyak 240 tempat tidur untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan 100 tempat tidur untuk pasien dalam pengawasan (PDP).
Adapun 340 tempat tidur tersebut merupakan fasilitas observasi non-ICU, sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ICU. Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunannya pada tahap II.
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu eks penampungan pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari
Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektare dari total luas area 80 hektare.
Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi tiga zonasi, yakni Zona A (renovasi eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mes petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, centralgas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas.
Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.
Keseluruhan pekerjaan berlangsung di bawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau Ditjen Cipta Karya.
Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan manajemen konstruksi PT Virama Karya.
Baca juga: 17 penghuninya dinyatakan positif COVID-19, Apartemen Menara City One Kuala Lumpur diisolasi
Baca juga: Satu pegawai Chevron di Riau positif COVID-19, begini kondisinya
Pewarta : Aji Cakti
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB