Gubernur Riau minta antisipasi corona pada tradisi "sembayang kubur", begini penjelasannya

id ceng beng,penanggulangan corona di riau,gubernur riau,corona,virus corona,covid-19,berita riau antara,berita riau terbaru

Gubernur Riau minta antisipasi corona pada tradisi "sembayang kubur", begini penjelasannya

Pekerja mengecat ulang salah satu makam keturunan Tionghoa jelang tradisi Ceng Beng di Tempat Pemakaman Umum Talang Kerikil Palembang, Sumsel, Rabu (25/3/2020) ANTARA/Feny Selly

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau, Syamsuar, meminta bupati dan wali kota untuk melakukan tindakan antisipasi pada pelaksanaan tradisi "sembayang kubur" warga Tionghoa untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau COVID-19.

“Tolong antisipasi sembayang kubur, tolong dilihat setidaknya atur jarak dan diberi pemahaman kepada mereka,” kata Syamsuar di Pekanbaru, Kamis.

Sembayang kubur atau Ceng Bengadalah tradisi warga keturunan Tionghoa yang setiap tahun dilakukan pada awal bulan April. Pada saat Ceng Beng ribuan warga biasanya memadati pemakaman untuk menghormati jasa-jasa orangtua dan leluhur mereka.

Mereka membersihkan makam, bersembahyang dan meninggalkan karangan bunga, makanan dan uang kertas di kuburan orang yang mereka hormati. Pelaksanaan Ceng Beng yang biasanya ramai berlokasi di Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis dan Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

“Kita bukan larang mereka, tapi harus diatur jarak amannya misalkan tidak berkerumun. Persiapkan antisipasi supaya kalau terjadi sesuatu kita sudah siap,” katanya.

Bupati Rohil Suyatno mengatakan sejumlah warga Tionghoa mulai berdatangan ke Bagansiapiapi untuk melaksanan Ceng Beng.

Ia memerintahkan pengecekan suhu di titik masuk di pintu masuk kota.

“Setiap titik pintu masuk sudah dilakukan cek kesehatan suhu yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan dibantu TNI/Polri,” kata Suyatno.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau hingga Kamis pagi jumlah kasus positif corona tidak bertambah masih satu orang. Jumlah terduga atau pasien dalam pengawasan (PDP) ada 60 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 2.438 orang.

Baca juga: Ritual Ceng Beng, Ratusan Warga Tionghoa Sungai Pakning Padati Pemakaman

Baca juga: Warga Tionghoa Mulai Laksanakan Ritual Ceng Beng, Doakan Arwah Leluhur