Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Riau mengeluarkan aturan ketat perihal pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sekolah sederajat yang dijadwalkan berlangsung akhir Maret 2020 dalam upaya mencegah penularan COVID-19.
"Dinas Pendidikan Riau sudah mengeluarkan surat edaran tentang protokol pelaksanaan UN 2019/2020 untuk penanganan penyebaran COVID-19," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Riau, Chairul Rizky, di Pekanbaru, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini UN tingkat sekolah menengah atas dan sekolah sederajat rencananya dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan namun dengan memperhatikan protokol kesehatan selama penyelenggaraan.
Menurut dia, protokol kesehatan dalam penyelenggaraan UN yang harus dijalankan oleh sekolah terdiri atas delapan poin, dua di antaranya menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman dan cium tangan serta mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau cairan disinfektan sebelum dan sesudah ujian.
Poin selanjutnya, peserta yang memiliki keluhan sakit berupa demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, maupun sesak nafas diminta tidak hadir di sekolah.
"Khusus peserta ujian agar tidak memaksakan mengikuti ujian dan dapat mengikuti ujian pada waktu yang lain yang ditetapkan Pusat Asesmen dan Pembelajaran," kata Chairul.
Menurut dia,sekolah juga harus memastikan ketersediaan alat pembersih tangan di depan ruang ujian dan membersihkan ruang ujian sebelum dan sesudah digunakan untuk setiap sesi UN.
"Pembersihan dilakukan menggunakan disinfektan untuk seluruh piranti yang digunakan oleh peserta UN, seperti handel pintu, saklar lampu, komputer, papan tik atau keyboard, mouse(tetikus), kursi, meja, dan alat tulis," ujarnya.
Di samping itu, sekolah dimintamenghindari penggunaan alat tulis secara bersama dalam pengisian daftar hadir UN dan peserta ujian tidak boleh saling meminjam alat tulis dan peralatan lain.
Jika ada warga sekolah yang mengalami gejala serupaCOVID-19, maka kepala sekolah diminta segera meminta yang bersangkutan untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Jika terdapat kasus dalam jumlah besar, kepala sekolah segera berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan dinas kesehatan," demikian Chairul Rizky.
Baca juga: Kemendikbud: UN tetap diselenggarakan di tengah pandemi virus corona/COVID-19
Baca juga: Mahasiswa Unilak liburkan kuliah tatap muka cegah COVID-19, begini penjelasannya
Berita Lainnya
Upaya peningkatan kualitas pendidikan dengan peniadaan pelaksanaan Ujian Nasional
18 February 2021 15:26 WIB
Ikuti Nadiem, Disdik Riau tiadakan UN tahun ini
05 February 2021 19:01 WIB
DPR dan Kemendikbud sepakat tiadakan Ujian Nasional
24 March 2020 10:04 WIB
Soal Ujian Nasional dihapus, ini penegasan Presiden Joko Widodo
12 December 2019 15:09 WIB
Nilai tertinggi Ujian Nasional se-Riau ada di SMA Mutiara Harapan
15 May 2019 15:27 WIB
SMA Mutiara Harapan Pangkalan Kerinci Raih Nilai Tertinggi Dalam Ujian Nasional se-Riau
13 May 2019 15:36 WIB
26.777 siswa SD-SMP di Rokan Hilir ikuti Ujian Nasional
22 April 2019 12:56 WIB
Ombudsman temukan sekolah pinjam komputer siswa untuk UNBK di Siak
02 April 2019 14:30 WIB